Benar atau tidak pelbagai spekulasi itu, bukan soal. Namanya juga spekulasi. Adalah bagaimana memenangkan Ahok-Djarot itu yang utama. Jelas peran Teman Ahok menjadi nyata dan penting dalam situasi ini. Mereka bisa menjadi solusi bagi Ahok-Djarot.
Reposisi adalah tugas utama Teman Ahok saat ini. Mereka harus mereposisi diri bahwa mereka bukan penggemar, bukan fans. Selama ini, begitulah kesan yang tercipta. Teman Ahok sekadar fans, bahkan semacam groupie, di hadapan Ahok. Mereka seolah tak memiliki posisi tawar. Kesan memang tak selalu benar, tapi ia hadir bukan tanpa alasan.
Inilah yang harus diubah. Bahwa Teman Ahok adalah pemilik kedaulatan Jakarta. Ahok, juga Djarot sekadar orang yang diberi mandat, diberi tugas. Dengan posisi ini, daya tawar Teman Ahok akan semakin kuat.
Selanjutnya adalah membangkitkan daya kritis. Dengan daya kritis, potensi gaduh Ahok diredam. Dengan daya kritis, potensi otoriter Ahok dipupus. Tanpa daya kritis, yakinlah Teman Ahok sedang menciptakan seorang diktator baru.
Saya warga Palu. Saya jelas bukan pendukung Ahok. Saya mengapresiasi kinerja Ahok sebagai Gubernur, tapi sungguh tak respek dengan ucapannya yang kasar dan niretika. Adalah tugas Teman Ahok untuk mengubahnya. Itu pendapat saya.
Penulis adalah mantan ketua AJI Kota Palu