PALU EKSPRES, PALU– Nilai ekspor Sulawesi Tengah sangat bergantung pada ekspor besi dan baja. Ketika dua komoditas utama ekspor Sulteng ini menurun, akan mempengaruhi nilai ekspor Sulteng secara keseluruhan.
Hal itu terlihat pada perkembangan nilai ekspor Sulawesi Tengah selama Januari 2021 yang mengalami penurunan hingga 25,77 persen karena andil ekspor besi dan baja yang turun nilainya sebesar -32,54 persen.
Berdasarkan laporan BPS Sulteng, selama Januari 2021, ekspor Sulawesi Tengah (melalui Sulawesi Tengah dan Provinsi lain) didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$ 495,78 juta atau 81,77 persen dari total ekspor. Selanjutnya, bahan bakar mineral senilai US$ 80,34 juta atau 13,25 persen. “Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 5,00 persen,” kata Kepala BPS Sulteng Dumangar Hutauruk pada press rilis BPS melalui virtual, Senin (1/3/2021).
Namun nilai ekspor besi dan baja pada Januari 2021 tercatat mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor besi dan baja pada Januari 2021 sebesar US$ 495,78 Juta. Sedangkan pada Desember 2020 sebesar US$ 734,88 Juta, atau terjadi penurunan sebesar US$239,1 Juta atau -32,54 persen.
Penurunan nilai ekspor dua kelompok komoditas utama ini mempengaruhi nilai ekspor Sulteng secara keseluruhan. BPS Sulteng mencatat ekspor Sulteng pada Januari 2021 senilai US$ 606,29 juta, turun US$ 210,53 juta atau -25,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 816,82 juta.
“Nilai sebesar ini merupakan ekspor langsung melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 601,72 juta dan provinsi lain senilai US$4,57 juta,” kata Dumangar.
Padahal beberapa komoditas lainnya mengalami peningkatan nilai ekspor. Di antaranya, bahan bakar mineral dari US$ 66,60 Juta di bulan Desember 2020 menjadi US$ 80,34 Juta di Bulan Januari 2021 atau terjadi kenaikan US$ 20,63 Juta. Bahan kimia anargonik dari US$ 9,92 Juta menjadi US$ 23,01 Juta atau 131 persen. Kakao dari US$ 0 di Bulan Desember 2020 menjadi US$ 2,60 Juta di Bulan Januari 2021 atau terjadi kenaikan 100 persen.
Begitupula nilai ekspor Januari 2021 menurun US$ 22,16 juta atau 3,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Januari 2020) yang sebesar US$ 628,45 juta. (bid/palu ekspres)