PALU EKSPRES, PALU– Ustad Bahar, begitu sapaannya. Pria yang bernama lengkap Baharuddin S.Ag, M.Pd.I ini adalah seorang pegawai negeri sipil (ASN) yang memiliki jabatan sebagai seorang Penyuluh Agama Islam pada KUA Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Selain mengajar mengaji dengan metode tilawati, di Lapas juga ustad Bahar membimbing dan menuntun warga binaan yang ingin memeluk agama Islam, serta mengadakan beberapa lomba seperti lomba ceramah, lomba tadarrusan Alquran serta membawa warga binaan keluar untuk melakukan safari Ramadhan.
Hal ini yang membawa Baharuddin terpilih sebagai pemenang pada seleksi penyuluh teladan di tingkat provinsi dan membawa nama Provinsi Sulawesi Tengah ke tingkat Nasional.
“Silahkan nonton youtube kami, Belajar Ngaji 71 atau ikuti halaman Faceboook, Belajar Ngaji, jangan lupa Like and Subscribe,” ucapnya.
Ustad Bahar menjelaskan penyuluhan agama merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang panyuluh Agama. Karena penyuluh agama, khususnya agama Islam adalah mitra bimbingan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan merupakan ujung tombak dalam membimbing umat Islam dalam mencapai kehidupan yang berkualitas di bidang agama dan pembangunan.
“Seorang penyuluh menjadi ujung tombak dalam membimbing umat Islam untuk mendapatkan perubahan, baik dari segi perilaku maupun pengetahuan agama khususnya bimbingan baca tulis Alquran,” ujarnya.
Menurut penyuluh yang juga qori’ ini, berdasarkan hasil riset IIQ dan Republika.co.id Jakarta, bahwa buta aksara Alquran di Indonesia masih sangat tinggi, mencapai 65 persen. “Ditambah lagi dengan mewabahnya virus Corona atau Covid- 19 ini sangat sulit bagi penyuluh agama, khususnya Baharuddin melakukan penyuluhan untuk bertatap muka dalam mengajar mengaji.
“Sulit bagi saya bertatap muka langsung dengan santri untuk mengajarkan mereka mengaji, makanya saya berinisiatif untuk mengajar mengaji lewat media sosial,” tuturnya.
Di masa pandemi Covid- 19 ini, tidak menyurutkan niat ustad Bahar dalam melakukan penyuluhan, khususnya mengajar mengaji. Karena dengan melaksanakan penyuluhan melalui media sosial, ia bertekad untuk menciptakan generasi Quran yang mampu membaca dan mengajarkan Alquran dengan baik dan benar.