(bag. 2 ,Selesai)
Oleh Hasanuddin Atjo (Staf Ahli Kemenko Marvest)
PESAWAT JT 0781 di Sabtu Pagi , 20 Maret 2021 take off tepat waktu di 07. 00 Wita. Seat pesawat hanya terisi sekitar separuhnya meskipun harga tiket Palu-Makasar kurang dari 500 ribu rupiah.
Di saat proses chek in , penerapan protokol kesehatan, prokes ketat diberlakukan antara lain; tetap melengkapi keterangan negatif test rapid antigen yang masa berlaku maksimal dua hari, meskipun calon penumpang telah divaksin lengkap, dua kali berturut turut.
Kebijakan ini dinilai sejumlah ahli sudah sesuai, dan sebagai langkah antisipatif, mengingat keberhasilan dari vaksin yang digunakan antara 60 -70 persen. Maknanya bahwa dari 100 orang divaksin, hanya antara 60-70 orang yang imunnya terbentuk secara sempurna.
Beberapa penumpang pesawat, khususnya dari masyarakat biasa tetap mengeluhkan biaya rapid di Palu yang tergolong masih tinggi mencapai 275 ribu rupiah per test. Di daerah lain sudah banyak yang tarifnya kurang dari150 ribu rupiah.
Tentunya kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah, agar biaya perjalanan bisa dipangkas.
Karena ada waktu luang dalam perjalanan sekitar satu jam. Saat panel lampu seat belt berganti hijau, pertanda bahwa aktifitas tertentu bisa dilakukan. Saya kemudian membuka android melanjutkan artikel pindahnya IKN dari Jakarta ke Kalimantan bagian kedua.
IKN baru, Kaltim hampir dipastikan direalisasikan, karena di DIPA TA 2021, telah teralokasi dana untuk pembangunan Istana Presiden dan segera dimulakan, kata Soeharso Manoarfa, kepala Bappenas dalam rapat kerja dengan DPR RI, tanggal 17 Maret 2021.
Bahkan diyakini di 17 Agustus 2024 istana kepresidenan tersebut dapat dipergunakan sebagai lokasi acara peringatan HUT Proklamasi ke 79. Prestasi Presiden Joko Widodo dan kabinetnya tentunya sangat patut diapresiasi, meski dalam keadaan ekonomi terpuruk akibat pandemi Covid -19 masih konsisten dengan sejumlah program besarnya.
Pindahnya IKN ke Kaltim dinilai menjadi berkah dan keuntungan bagi sejumlah wilayah di bagian timur Indonesia. Wilayah timur diharap bisa menjadi penyanggah sejumlah kebutuhan mulai sektor konsumsi, infrastruktur, dan sektor yang berkaitan dengan real estate maupun industri.
Keberpihakan ke timur mendapat respon sejumlah kalangan, karena diharapkan ketertinggalan di timur dari saudaranya di kawasan barat bisa segera diminimalkan. Data menunjukkan bahwa kontribusi wilayah timur terhadap PDB, atau produk domestik bruto tahun 2019 masih sekitar 19 persen dari PDB sekitar 14.000 triliun rupiah.
Pindahnya IKN dan meningkatnya akselerasi pembangunan di timur pada sejumlah sektor perioritas diharapkan menjadi pendorong percepatan pertumbuhan fiskal yang lebih besar dan berkurangnya jumlah orang miskin di wilayah tinur, yang memang menjadi salah satu persoalan.
Sulteng akan menjadi salah satu wilayah yang diuntungkan, karena sejumlah alasan. Pertama Palu, Donggala, Tolitoli berada di selat Makassar berhadapan langsung dengan IKN baru. Dengan posisi strategis itu, wilayah tersebut bisa berperan sebagai pintu keluar atau jembatan penghubung ke IKN.
Kota Palu, penghubung antara IKN dengan sejumlah wilayah di Sulsel yang berbatasan Kabupaten Sigi, sehingga infrastruktur jalan dari Sulsel ke Sulteng melalui Kabupaten Sigi menjadi penting . Selain itu fungsi Fery penyeberangan Taipah harus lebih ditingkatkan. Dan tidak kalah pentingnya, KEK Palu bisa kembali fokus kepada koor bisnisnya yaitu kawasan industri yang berbasis pangan.
Kabupaten Donggala, utamanya wilayah Tambu akan berperan lebih strategis karena menjadi jembatan penghubung antara ALKI II di selat Makassar dengan ALKI III di laut Maluku dan Arafura melalui teluk Tomini. Untuk maksud tersebut dibutuhkan Pembangunan high Way atau Tol Tambu – Kasimbar yang melintas leher pulau Sulawesi sepanjang 20 – 25 km.
Pembangunan Infrastruktur Fery Penyebrangan di Tambu, Donggala dan di Kasimbar, Parigi Moutong menjadi bagian tidak terpisahkan dengan pembangunan high Way atau Tol darat . Dan ini akan sinergi dengan program tol laut di era Presiden Jokowi priode pertama , bertujuan membangun efisiensi dalam rangka daya saing.
Infrastruktur pelabuhan Fery di Kabonga, disekitar pusat kota Kabupaten Donggala sangat dibutuhkan untuk akses dari Sulbar ke wilayah timur Indonesia atau sebaliknya. Dengan
demikian, kendaraan dari Sulbar tidak harus melalui kota Palu lagi, cukup diangkut oleh kapal Fery dari Kabonga menuju Tambu dan terus ke wilayah timur lainnya . Ini akan lebih menghemat waktu serta mengurangi kemacetan kota Palu.
Tolitoli bisa menjadi penghubung IKN dengan wilayah di sekitarnya seperti Kabupaten Buol, dan sejumlah kabupaten di wilayah Gorontalo. Karena itu infrastruktur jalan trans Sulawesi menuju Kabupaten Tolitoli serta kapasitas penyeberangan Fery perlu menjadi perhatian.
Kedua, Sulteng dengan sejumlah potensi SDAnya antara lain garis pantai 6.013 km dengan empat kawasan ekosistem teluk Tomini, selat Makassar, laut Sulawesi dan teluk Tolo; dataran rendah maupun tinggi menjadi modal dasar yang sangat ideal memproduksi pangan (perikanan, peternakan, pertanian, dan perkebunan), yang selama ini belum dikelola secara maksimal.
Sektor pariwisata (alam, budaya maupun buatan) daerah ini sangat mungkin diinterkoneksikan dengan sektor pariwisata di IKN. Karena itu kemudahan akses digitalisasi dan infrastruktur fisik baik darat, laut dan udara menjadi syarat yang harus menjadi perhatian.
Sektor tambang terutama galian C yang berada di kawasan teluk Palu, dan selat Makassar diharapkan bisa meningkatkan nilai tambahnya dengan mengirim produk precast (pracetak), memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur serta dukungan pembangunan sejumlah hotel, mall dan real estate. Tidak lagi mengirim bahan baku yang selama ini dilakukan.
Sangat diharapkan pada saatnya nanti, kontribusi timur Indonesia terhadap PDB, Produk Domestik Bruto, bisa tembus pada angka 40 persen. Saat ini, kontribusi timur terhadap PDB nasional baru sekitar 19 persen dari 1 triliun dolar US atau 14.000 triliun rupiah.
Prediksi kantor jasa profesional dunia, Pricewaterhouse Coopers bahwa pada tahun 2045, PDB Indonesai dapat mencapai 7 triliun dolar US atau 98 ribu triliun rupiah atau 7 kali dari saat ini. Dan ini merupakan sebuah harapan yang menjanjikan.
Mengakhiri artikel ini Pemerintah pusat diharapkan memfasilitasi penyusunan blue print (cerak biru) pembangunan di timur Indonesia terkait pindahnya IKN ke Kaltim, agar tercipta pola penataan dan pemanfaatan ruang mendukung konsep ibukota baru yang lebih berorientasi kepada pembangunan berbasis SDGs.
Gubernur Sulteng terpilih Rusdy Mastura dan wakilnya Makmun Amir tentunya mendapat energi baru dengan kepastian pindahnya IKN , karena visi dan misinya terkait perbaikan fiskal dan kemiskinan punya relevansi yang kuat dengan tujuan pemindahan itu, antara lain pemerataan pertumbuhan.
Karena itu saatnya Pemda Sulteng bekerjasama perguruan tinggi melaksanakan workshop merespon pindahnya IKN di tahun 2024. Dan sekaligus merumuskan Blue Print kesiapan Sulteng berperan sebagai “Jembatan Penghubung, sekaligus Penyangga Kebutuhan IKN Baru”.
SEMOGA