CSR Pertamina di Cindakko Maros, Warga Dilatih Kembangkan Potensi Madu Hutan

  • Whatsapp
Seorang relawan yang ikut mengajar baca tulis bagi anak di Dusun Cindakko Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Foto: Istimewa

PALU EKSPRES, MAROS – PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip Environmental Social Governance (ESG). Dengan prinsip itu, perusahaan akan tumbuh beriringan dengan lingkungan dan komunitas sosial dengan memperhatikan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.

Salah satu implementasi ESG dilaksanakan unit bisnis Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Bacaan Lainnya

Kegiatannya memberikan pendampingan kepada salah satu daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) yakni Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.

Program ESG di tempat ini berjalan sejak tahun 2018 dengan memulai pendidikan literasi untuk warganya.

Dalam kurun 2 Tahun terakhir, Pertamina melanjutkan komitmennya dengan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) di daerah tersebut. Melalui pemberdayaan masyarakat terkait budidaya lebah madu, home industry, gula aren serta budidaya kopi arabica dan robusta.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, bentuk intervensi Pertamina dalam program itu meliputi pelatihan dan pendampingan berkelanjutan sampai produk hasil bumi tersebut bisa berdaya guna lebih.

Untuk diketahui, Dusun Cinddako juga daerah yang belum teraliri listrik. Karena itu Pertamina merencanakan pengembangan solar panel dan pembangkit listrik teknologi micro hydro yang mengandalkan cahaya matahari dan debit aliran sungai.

“Visi kami adalah Cindakko Menyala. Selain menyala dalam arti harfiah, menyala juga akronim dari mandiri ekonomi, jaya sumber daya alam dan lengkap nutrisi warganya,”jelas Laode.

Dia menjelaskan, potensi madu hutan yang mampu dihasilkan mencapai 1 ton pada musim panen besar (Agustus – Oktober). Vegetasi pendukung yang ada pun beragam dengan jenis spesies lebah madu hutan (Apis Dorsata dan Apis Cerana) dan lebah trigona (Tetragonula Biroi).

Panen dilakukan dengan metode panen lestari dengan meninggalkan 1/4 sarang lebah agar koloni lebah kembali terbentuk.

Adapun potensi gula aen dan kopi mencapai 100Kg dalam sekali panen. Pertamina secara bertahap akan mengolah ketiga produk unggulan tersebut menjadi bernilai guna dengan menerapkan prinsip good agricultural practice.

Pos terkait