Gubernur Sulteng Ingin Majukan Pendidikan Vokasi di Sulteng

  • Whatsapp
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura bersama Kepala DInas Pendidikan Sulteng dan Kepala LPMP Sulteng/ BiroAdminPim/PE

PALUEKSPRES, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura meminta agar instansi terkait meningkatkan peran Balai Latihan Kerja (BLK). Lembaga itu diyakininya bisa meningkatkan kemampuan siswanya untuk siap bekerja.

“Kita datangkan tenaga pelatih sesuai jurusan yang dibutuhkan, harapan saya tenaga tenaga ahli di perusahaan bisa diisi anak anak Sulawesi Tengah.” Demikian Gubernur Rusdy kepada Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Mohammad Ashari bersama Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah Drs.Irwan Lahace, M,Si saat bertemu gubernur di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (8/7/2021).

Bacaan Lainnya

Gubernur juga berpesan Sulteng harus meningkatkan pendidikan Vokasi sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan perusahaan industri yang ada di Sulteng. Dengan harapan kata dia, agar anak-anak Sulteng dipersiapkan untuk bisa menjadi tenaga kerja pada industri yang berkembang di daerah ini.

“Harapan saya  ke depan anak anak kita menjadi tenaga kerja pada industri -industri yang di bangun di daerah,” tandasnya seperti dalam rilis yang diterima Paluekspres dari Biro Administrasi Pimpinan.

Pendidikan vokasi sendiri adalah pendidikan tinggi yang menunjang penguasaan keahlian terapan tertentu. Dikenal juga sebagai program diploma, pendidikan vokasi membekali siswa dengan keahlian terapan atau keterampilan teknis yang diperlukan pada bidang pekerjaan tertentu.

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Mohammad Ashari menyampaikan bahwa pengembangan mutu pendidikan Sulteng harus terus ditingkatkan untuk bisa sesuai dengan visi gubernur. Maka pendidikan vokasi sangat baik untuk memastikan lulusan sekolah bisa terima untuk kerja.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Irwan Lahace menyampaikan bahwa visi Gubernur untuk peningkatan pendidikan Vokasi merupakan keharusan saat ini. Pendidikan vokasi yang diharapkan sesuai dengan jurusan dan skill yang dibutuhkan industri yang berkembang di daerah.

Menurut Irwan Lahace, untuk SMK Keperawatan dan Kebidanan perlu dipertimbangkan penambahannya sesuai dengan regulasi yang ada saat ini. (BiAdmPim/pe)

Pos terkait