Luhut Tak Hadir Saat Ditantang Mahasiswa Debat Soal TKA China ke Indonesia

  • Whatsapp
Luhut Binasar Pandjaitan. Foto: JawaPos.com

PALU EKSPRES, JAKARTA– Kordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan tidak mendatangi undangan tantangan debat Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI).
Undangan debat tersebut sebelumnya dijadwalkan pada hari Jumat 9 Juli 2021 melalui virtual terkait dengan masuknya puluhan TKA asal China ke Indonesia saat PPKM Darurat.
Ketua Umum (Ketum) SEMMI, Bintang Wahyu Saputra mengaku kesal kepada Luhut karena tidak menggubris tantangan debat mereka.
“Sangat disayangkan undangan debat yang kita layangan tidak respon pak Luhut,” kata, Bintang Wahyu kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/7/2021), sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.com.
“Kita akan mempertanyakan masuknya puluhan warga negara asing ke Indonesia di saat PPKM Darurat diberlakukan,” lanjutnya.
Ia mengatakan, tujuan debat tersebut hanya ingin meminta penjelasan Luhut Binsar Panjaitan terkait dengan masuknya puluhan TKA asal China ke Indonesia saat pergerakan mobilitas masyarakat dibatasi.
“Indonesia lagi diserang Covid-19, tapi kok pemerintah memberikan warga negara asing masuk ke Indonesia, ini yang akan kita pertanyakan,” ucapnya.
Karena itu, ia meminta pemerintah untuk fokus dalam penangan kasus Covid-19 dan sementara waktu menutup akses bandara Internasional.
“Sebaiknya pemerintah fokus tangani kasus Covid-19 yang semakin hari mengkhawatirkan, tutup pintu masuk bandara internasional demi memutus virus varian baru,” tutur Bintang.
Sebelumnya, Kordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, tidak ada yang aneh dengan kedatangan puluhan TKA asal China ke Indonesia saat PPKM Darurat
“Jadi kita berikan 8 hari (karantina). Jadi tidak ada yang aneh sebenernya,” kata Luhut saat konferensi pers virtual yang disiarkan melalui akun YouTube Sekertariat Presiden, Selasa (6/7/2021).
Ia pun meminta semua pihak tidak asal bicara mengenai masuknya puluhan TKA China itu karena sudah melalui prosedur karantina sebagaimana aturan dari pemerintah.
“Kalau ada yang asal ngomong, tidak ngerti masalahnya jangan terlalu cepat ngomong,” ucapnya.
“Jadi prosedur ini kita lakukan dan berlaku di mana-mana di dunia. Hanya saja ada (karantina) 8 hari ada 14 hari ada 21 hari tergantung negaranya,” lanjut Luhut.
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu juga mengatakan pemerintah harus memperlakukan warga negara asing perlakuan yang sama dengan negara lain.
“Kita kan mesti perlakukan sama dengan dunia lain lakukan begitu, kita harus lakukan begitu,” tuturnya.
Luhut menegaskan, pemerintah tidak bisa dengan semana-mena menolak mereka untuk datang ke Indonesia.
“Enggak bisa dong kita hidup bernegara itu, lu mau, gua enggak mau, enggak bisa begitu,” pungkasnya.
(pojoksatu/palu ekspres)

Pos terkait