Ekspor Biji Besi Naik, Neraca Perdagangan Luar Negeri Sulteng Meningkat

  • Whatsapp
Ilustrasi bongkar muat di Pelabuhan Luwuk Banggai. Foto: Istimewa

PALU EKSPRES, PALU– Neraca perdagangan luar negeri Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Juni 2021 kembali surplus dan angkanya mengalami peningkatan cukup tinggi dibanding posisi surplus pada bulan Mei 2021.
Sebagaimana laporan BPS Sulteng posisi surplus perdagangan luar negeri Sulteng pada Juni 2021 mencapai US$ 410,32 Juta. Sedangkan bulan sebelumnya, Juni 2021 tercatat di posisi US$ 123,22 Juta atau mengalami peningkatan sebesar US$ 287,1 Juta.

Neraca perdagangan Sulteng pada Bulan Juni 2021. Foto: BPS Sulteng


Peningkatan signifikan surplus perdagangan luar negeri Sulteng di Bulan Juni 2021 karena nilai ekspor yang terus meningkat sementara nilai impor menurun. Nilai ekspor Sulteng pada Juni 2021 tercatat US$ 1.109,11 Juta atau naik US$ 167,46 Juta (17,78 persen) dan merupakan rekor tertinggi kurun waktu Januari hingga Juni 2021. Sementara nilai impor tercatat US$ 698,79 Juta, turun sebesar US$ 119,65 Juta atau 14,62 persen dibanding bulan Mei 2021 yang tercatat US$ 818,44 Juta.
“Nilai sebesar US$ 1.109, 11 Juta ini merupakan ekspor langsung melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 1.096,97 juta dan provinsi lain senilai US$ 12,14 juta,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sulteng Ir Sutrisno Abusungut, MSi pada press rilis BPS Sulteng melalui virtual, Senin (2/8/2021).
Komoditas yang memberi andil besar terhadap peningkatan kinerja ekspor Sulteng adalah besi dan baja. Selama Juni 2021, ekspor Sulteng didominasi oleh besi dan baja senilai US$ 968,47 atau 87,32 persen dari total ekspor. Sedangkan bahan bakar mineral senilai US$ 113,50 juta atau 10,23 persen. “Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 3,00 persen,” ujarnya.
Pada bulan Mei 2021 lanjutnya, andil besi dan baja pada ekspor Sulteng tercatat sebesar US$ 842,25 Juta. Sementara pada Bulan Juni 2021 tercatat US$ 968,47 Juta. Sehingga terjadi kenaikan nilai ekspor pada komoditas biji dan besi ini sebesar US$ 126,22 Juta. (bid/palu ekspres)

Pos terkait