PALUEKSPRES, PARIMO – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di Kalimantan, guna membuka jalur distribusi hasil pertanian dan perkebunan.
Kepala Disperindag Kabupaten Parigi Moutong mengatakan, jalur distribusi ini dibuat untuk memastikan berapa estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh petani atau pengusaha hasil pertanian dan perkebunan ketika nantinya memasarkan hasil produksi maupun hasil olahannya ke beberapa wilayah.
“Rencana pembukaan jalur distribusi ini kami akan laksanakan bulan ini, kami saat ini sedang membuat beberapa brosur komoditi yang akan kami promosikan saat berada di sana,” kata Kepala Disperindag Parimo, Mohammad Yasir di Parigi, Kamis (9/9/2021).
Bahkan, pembukaan jalur distribusi itu juga untuk mengetahui berapa harga jual komoditi pertanian dan perkebunan. Kemudian, pihaknya akan menyampaikan ke seluruh petani atau pengusaha, sehingga mereka bisa menghitung keuntungan bila memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya.
“Artinya mereka tidak lagi menerka-nerka, kalau dibawa ke Kalimantan justru rugi atau apa. Itulah makanya kami siapkan jalur distribusinya,” ujarnya.
Pihaknya juga akan membangun kesepakatan dengan pemerintah daerah setempat untuk menjamin komoditi yang dipasarkan para petani atau pengusaha dari Parigi Moutong, agar bisa terjual di sana.
Sebab, berdasarkan informasi, kesepakatan yang dibangun hanya dengan sesama pengusaha, tidak bisa menjadi jaminan. “Informasi yang saya dapat, sebenarnya sudah banyak pengusaha ke sana, cuman banyak yang rugi. Contohnya, ketika sampai di sana ada yang tidak dibayar dan banyak masalah lainnya,” kata dia.
Menurut Yasir, pihaknya berencana menyasar beberapa wilayah terdekat di Kalimantan Timur, untuk membuka jalur distribusi tersebut, seperti Balikpapan, Bontang, Penajam, dan Samarinda.
“Titik awal jalur distribusi itu akan kami mulai dari Kantor Bupati, menuju Pelabuhan Taipa. Berlanjut ke Pelabuhan Balikpapan, baru ke beberapa wilayah terdekatnya,” jelasnya.
Ide pembukaan jalur tersebut kata dia, berangkat dari keprihatinannya atas kondisi penumpukan stok beras di sejumlah gilingan padi di Parimo. Sebab, petani sulit memasarkan hasil pertaniannya meskipun harga jual di bawah rata-rata pasaran. Sehingga, persoalan itu menurutnya, harus segera diberikan solusi karena musim tanam padi di Parimo mulai dilakukan, dan dikhawatirkan berdampak pada penumpukan hasil produksi pertanian.
“Berdasarkan perintah Pak Bupati harus secepatnya, karena kalau terlalu lama rencana ini, jelas stok beras terus menumpuk dan tidak terjual,” ujarnya. (asw/palu ekspres)