Calon Tenaker Asal Palu Ke Jepang Mulai Pelatihan Bahasa dan Budaya

  • Whatsapp
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid bersama peserta pelatihan bahasa dan budaya Jepang berbasis aplikasi Perapera,Kamis (16/9/2021). foto: Hamdi Anwar/PE

PALUEKSPRES,PALU – Sebanyak 500 lebih calon tenaga kerja asal Kota Palu yang akan ke Jepang mulai mengikuti program pelatihan bahasa dan budaya Jepang, Kamis 16 September 2021.
Progam pelatihan dilaunching Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di ruang Bantaya Kantor Wali Kota.

Wali Kota Hadianto Rasyid menjelaskan, pelatihan bertujuan mendukung program pemulihan ekonomi nasional melalui penyedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul berkualitas bekerjasama dengan penyelenggara pelatihan bahasa Jepang bernama ISO.

Bacaan Lainnya

Pelatihan dilakukan melalui aplikasi Perapera. Yakni kamus sederhana Jepang mimesis untuk tiruan perilaku atau peristiwa antar manusia serta kata-kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut menurutnya menjadi upaya untuk menyiapkan generasi muda sebagai tenaga kerja yang siap bekerja ke beberapa negara khususnya Jepang. Juga sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat Kita Palu.

“Apalagi pascabencana alam 2018 silam bahkan kali ini pandemi Covid-19 tentunya masyarakat perlu penguatan ekonominya,”kata Hadianto Rasyid.

Peluang kerja di Jepang katanya sedang terbuka luas adalah di Jepang. Negara ini memiliki undang-undang perlindungan warga negara asing yang baik dan memiliki standar gaji tinggi. Sehingga menjamin keselamatan dan juga kesejahteraan para pekerja migran Indonesia yang ada di sana.

Di negara Jepang, para pekerja digaji kisaran Rp23 hingga Rp30juta. Angka penghasilan ini jauh dari rata-rata pekerja di Indonesia. Apalagi tingkat perlindungan yang sangat baik dengan tingkat rata-rata kekerasan yang minim.

Situasi pendemi Covid-19 menurut wali kota yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia telah berdampak pada berbagai sektor. Khsususnya sektor kesehatan dan ekonomi. Situasi ini turut memengaruhi proses pelatihan kali ini yang disesuaikan dengan metode dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19. Atau dengan metode daring maupun on-line.

Dia berharap pelatihan dengan metode itu tidak menghilangkan substansi dan pencapaian kompetensi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, saya berpesan kepada peserta pelatihan agar mengikuti pelatihan secara serius dan sungguh-sungguh.

Pos terkait