Gubernur Sulteng: Dulu Jika Kami Berkelahi dan Disebut Pancasila, Langsung Berhenti Adu Jotos

  • Whatsapp

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bersama mantan Wakil Presiden RI Tri Sutrisno memberikan materi pada sarasehan Perayaan Nilai Ke-Indonesiaan dari Bumi Tadulako” , Senin  (27/9/2021). Foto: Biro Adpim Pemprov

PALUEKSPRES, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura  menceritakan kenangannya sewaktu masih anak-anak. Menurutnya, ada momen yang tak bisa dia lupakan yaitu ketika berkelahi dan menyebut Pancasila, pihak yang adu jotos langsung berhenti.

Bacaan Lainnya

“Dulu sewaktu anak – anak kalau kami berkelahi dan menyebut Pancasila, kami berhenti untuk berkelahi. Pancasila merupakan alat pemersatu,” kenang Gubernur saat memberikan materi sarasehan Perayaan Nilai Ke-Indonesiaan dari Bumi Tadulako” , Senin  (27/9/2021), dikutip dari keterangan tertulis yang dikirim Biro Admin Pimpinan Pemprov. Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bersama mantan Wakil Presiden RI Tri Sutrisno memberikan materi pada sarasehan tersebut.

Rusdy Mastura yang akrab disapa Bung Cudy itu mengungkapkan betapa kuat nilai-nilai Pancasila terpatri dari setiap jiwa masyarakat dan menjadi alat pemersatu, tak terkecuali pada anak-anak.

“Soekarno menggali nilai nilai budaya yang hidup dan berkembang di tengah – tengah masyarakat yang dituangkan dalam Pancasila, walaupun Soekarno tidak mengakui bahwa beliau penggagas Pancasila,” sebut mantan Wali Kota Palu dua periode itu.

Gubernur Sulteng menyampaikan bahwa sesuai Dekrit 5 Juli 1959 yang menyatakan tuntutannya bubarkan konstituante, kembali ke UUD 1945 dan dijiwai dengan Piagam Jakarta, di mana dekrit itu ditandatangani empat ulama besar.  “Sehingga, konsep bernegara kita tidak boleh ditawar lagi, dasar negara kita Pancasila dan keberagaman merupakan kesepakatan bersama,” ujarnya.

Mantan Wakil Presiden RI, Tri Sutrisno, menyampaikan bahwa semangat Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura kiranya  dapat terus dihidupkan untuk generasi  penerus bangsa.  Tri Sutrisno juga sependapat dengan Rusdy Mastura bahwa Soekarno merupakan penggagas dan perumus Pancasila yang digali dari nilai- nilai luhur Bangsa Indonesia.

Tri Sutrisno juga sependapat dengan Gubernur Sulawesi Tengah bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia bukan hadiah atau pemberian dengan Cuma- Cuma, tetapi dengan pengorbanan para pejuang bangsa.

Pos terkait