PALUEKSPRES, PALU – Sejumlah orang tua murid SMP Negeri 14 Palu mengeluhkan kebijakan sekolah yang tidak mengizinkan murid ikut dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena alasan belum disuntik vaksin Covid-19.
Salah satu orang tua murid yang enggan menyebut nama, menyayangkan kebijakan tersebut karena dianggap sebagai bentuk diskriminatif. Sebab, kewajiban vaksin sendiri bagi anak harus dilakukan dengan persetujuan orang tua.
Terlebih, berdasarkan petunjuk teknis Kementerian Kesehatan yang ada, bahwa anak di bawah usia 12 tahun belum menjadi kategori sasaran vaksin.
“Kasihan anak-anak kita sudah sangat ingin belajar tatap muka. Tapi tidak dibolehkan pihak sekolah,”ungkap sumber.
Demikian pula dengan pernyataan Wali Kota Palu pasca-level PPKM Palu turun ke level dua. Dalam pemberitaan media massa, wali kota hanya mewajibkan 50 persen guru dan 50 persen siswa tervaksinasi untuk bisa melaksanakan PTM.
“Nah, di SMP 14 ini vaksinasi terhadap siswanya sudah 75 persen. Harusnya tidak ada lagi pengecualian,”sesal orang tua siswa ini.
Pihak sekolah pun katanya sebenarnya bisa melaksanakan PTM terhadap seluruh siswanya tanpa ada pengecualian. Sepanjang PTM dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat. Membagi siswa dalam beberapa kelompok belajar dan memisahkan hari belajar agar tidak terjadi kerumunan.
“Inikan lucu, di beberapa sekolah dasar saja sudah melakukan PTM dengan pola tersebut. Meski siswa sekolah dasar sendiri belum wajib vaksin,” pungkasnya.
Kepala Sekolah SMPN 14 Palu, Herlina yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon via WhatsApp, membenarkan kebijakan tersebut.
Menurutnya, apa yang dilakukan pihak sekolah pada dasarnya mengacu pada edaran Wali Kota Palu.
Hal itu juga telah disepakati bersama pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Dalam edaran wali kota nomor 18 disebut PTM harus memprioritaskan siswa yang sudah divaksin,” jawab Herlina.
Namun dia mengatakan, siswa yang tidak ikut PTM, pihak sekolah tetap melaksanakan proses belajar melalui daring.
Sebenarnya kata Herlina, pihaknya juga sudah sangat menginginkan seluruh siswanya bisa ikut dalam PTM. Namun mengingat masih ada aturan main yang harus dilaksanakan sekolah dalam masa pandemi Covid-19 ini. Langkah tersebut tujuannya hanya sekadar mengantisipasi kalau-kalau terjadi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.