PARIMO, PE – Sebuah mini bus dari arah Palu Parigi terperosok kejurang sehingga mengakibatkan lima orang penumpangnya mengalami luka parah. Dengan kondisi luka parah, pihak Kepolisian yang menerima informasi kejadian tersebut langsung menuju ke TKP dan meminta bantuan kepada tim medis. Di TKP, pihaknya menertibkan arus lalu lintas dan pengamanan TKP. Sementara, Basarnas, dan TRC, langsung bekerja untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang masih terperangkat dalam mobil. Sedangkan gabungan tim kesehatan, bersama PMI melakukan penanganan medis untuk memberikan pertolongan pertama kepada para korban untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat. Sementara ditempat lain pihak medis dikejutkan dengan jatuhnya salah seorang tamu dari
Kementerian yang tiba – tiba terkena serangan jantung saat menghadiri upacara pembukaan Sail Tomini. Namun, serangan penyakit yang mematikan itu, langsung tertangani dengan baik oleh tim medis dari tenda VVIP.
Begitulah salahsatu skenario adegan kegiatan simulasi krisis kesehatan dalam rangka pelaksanaan Sail Tomini yang dilaksanakan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng dan Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong. Kegiatan yang diawali dengan upacara yang berlangsung lokasi Sail Tomini di Dusun Kayu Bura Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah.
Salah seorang panitia kegiatan itu, Burhan Tahir mengatakan, kegiatan simulasi krisis kesehatan yang dilaksanakan pihaknya untuk menguji kesiapan semua petugas kesehatan yang akan ditempatkan diberbagai titik, baik dari dalam lokasi sail maupun dari luar lokasi. Para petugas itu, hanya menangani krisis kesehatan pada saat penyelenggaraan Sail Tomini berlangsung.
Menurut dia, dalam simulasi yang dilaksanakan pihaknya, ada dua agedan berdasarkan potensi kemungkinan terjadinya kondisi krisis kesehatan yakni, simulasi kecelakanaan lalu lilntas dan penanganan medis kepada para tamu yang datang dari berbagai negara.
“Yang terlibat dalam simulasi ini, dari Kepolisian, Kesehatan, Basarnas, Damkar, Perhubungan, TNI, TRC, dan PMI,” kata Burhan kepada sejumlah wartawan.
Dia menambahkan, guna mengantisipasi krisis kesehatan pada pelaksanaan Sail Tomini, pihaknya menyiapkan 13 pos kesehatan statis, disejumlah titik dari Kota Palu hingga kota Parigi, dan di fasilitas kesehatan mobile. Bahkan, nantinya ada Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan disejumlah tempat yang berpotensi titik rawan.
“Mulai dari kota Palu kami akan siapakan 13 pos statis dengan fasilitas kesehatan mobile yang dilenkapi dengan sejumlah anggota TRC. Hal ini akan memudahkan penanganan krisis kesehatan,”tuturnya.
Sementara itu Bupati Parmout, Samsurizal Tombolotutu berharap, berbagai adegan yang dilakukan para tim kesehatan tersebut, hanya merupakan simulasi saja dan tidak terjadi pada pelaksanaan Sail Tomini nantinya. Pada kesempatan tersebut, bupati juga menyampaikan permohonan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk suksesnya pelaksanaan Sail Tomini. Serta berharap seluruh pihak dapat memaklumi berbagai kekurangan yang terdapat pada event nasional berskala internasional nantinya.
“Kami meminta dukungan kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk mendukung suksesnya Sail ini dan mungkin ada berbagai kekurangan dalam kegiatan ini nantinya dapat dimaklumi,” tandasnya.(ady)