Pemkab Parimo Optimistis Bisa Turunkan Prevalensi Stunting Sesuai Target

  • Whatsapp
LOKAKARYA - Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Parimo, Ir. Lewis saat membuka kegiatan Lokakarya 1 Percepatan Penanganan, dan Penurunan Stunting di Aula Bappelitbangda. Foto : Diskominfo.

PALUEKSPRES, PARIMO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo) menggelar lokakarya 1 Percepatan Penanganan dan Penurunan Stunting tahun 2022, bertempat di Aula Bappelitbangda Parigi Moutong, Rabu (10/11/2021).

Bupati Parigi Moutong diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Parigi Moutong, Ir Lewis mengatakan, stunting merupakan program nasional, di mana pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan pencegahan stunting.

Bacaan Lainnya

“Kita berharap stunting terus menjadi perhatian khusus. Saya optimistis Parigi Moutong mampu menurunkan prevalensi stunting sesuai target 10 persen, dan secara nasional hingga 14 persen di tahun 2024,” kata Lewis saat membuka kegiatan Lokakarya di aula Bappelitbangda.

Dalam menangani stunting kata Lewis, perlu kerja sama lintas sektor dengan dukungan berbagai Kementerian dan lembaga untuk mencapai target penurunan stunting.

“Pemerintah terus menekankan agar setiap proyek intervensi tidak hanya sebatas dikerjakan, tetapi harus dipastikan bahwa program itu telah berjalan sesuai rencana,” tegasnya.

Penajaman intervensi yang dimaksud kata Lewis, meliputi jumlah target yang jelas, kualitas yang sesuai standar dan diterima seluruh sasaran, dan dikonsumsi sasaran sesuai ketentuan.

Menurut Lewis, pemerntah telah mengeluarkan beberapa peraturan termasuk Peraturan Presiden (Perpres) percepatan penurunan stunting yang mencakup konvergensi penanganan di tingkat Pusat, Provinsi, hingga Desa.

“Perpres itu mengkoordinir berbagai sumber daya, sehingga intervensi penurunan stunting benar-benar sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Kemudian, hal-hal lain yang perlu didorong adalah sistem monitoring dan evaluasi anggaran agar tepat sasaran, seperti pembangunan dashboard untuk mengamati capaian penurunan angka stunting di masing- masing daerah lokus stunting.

Ia berharap, kegiatan prioritas penanganan stunting, harus menjadi momentum strategis untuk menata kembali penyelenggaraan pelayanan dasar khusus di sejumlah Organisasi Perangkat Daersh (OPD) terkait yang menangani stunting. (***/asw/paluekspres)

Pos terkait