Jalin Silaturahim Warga Bantaya Gelar Lebaran Ketupat

  • Whatsapp
Berita Politik

PARIMO,PE – Lebaran Ketupat di Kelurahan Bantaya Kecamatan Parigi selalu menjadi acara yang menarik dan mampu menyedot perhatian warga. Kegiatan tahunan ini, merupakan cara masyarakat setempat untuk kembali menjalin silataruhim pasca lebaran Idul Fitri.

Terpantau, hampir semua rukun warga dalam Kelurahan Bantaya merayakan acara lebaran ketupat sehingga jalan kelurahan hampir semua dipadati warga yang ingin bersilturahim sesamanya. Dalam lebaran ketupat, semua jenis makanan tersaji disetiap rumah – rumah warga yang memang disedikan oleh tuan rumah bagi tamu yang datang berkunjung dirumah tersebut.

Lebaran ketupat yang juga dihadiri unsur Forkompida Parigi Moutong, melalui Asisten dua, Dr Agus .S Hadi mengatakan, sanagt mengafresiasi kegiatan yang dilakukan masyarakat Kelurahan Bantaya sebab kegiatan ini masih bisa dipertahan hingga sekarang. Kata dia, hajatan masyarakat Kelurahan Bantaya seperti ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2001 hingga 2004 yang lalu dan hampir menyerupai kegiatan lebaran ketupat yang ada di Provinsi Gorongtalo

“Hajatan seperti ini merupakan budaya lokal yang dibentuk oleh masyarakat Jawa di Tondano Gorontalo.yang filosofinya sebagai anyaman yang artinya saling kerja sama dan saling melengkapi serta saling gotong royong sehingga terbentuk suatu keterpaduan.”katanya

Adanya kegiatan ini kata Agus, selain menjalin silaturahim sesama warga juga merupakan penyatuan sesama etnis didalam kota Parigi. Sebab kata dia, di Kota Parigi ini boleh dikatakan semua etnis hampir semua ada dijumpai etnis yang berbeda. Seperti Gorontalo, Bugis, Mandar, Kaili dan Manado.

“Masyarakat Kelurahan Bantaya untuk tahun ini bersatu membuat kegiatan seremonial dalam bentuk hajatan halal bi halal atau sebutan hari raya ketupat. Hal inilah telah mencerminkan suatu penyatuan etnis untuk saling berjabat tangan saling maaf memaafkan” ujarnya.

Pemda sangat berharap agar keinginan masyarakat yang ingin melanjutkan tradisi budaya lokal seperti ini jelas akan mendapat dukungan dari Pemda selagi hal itu bersifat positif. Apa lagi saat ini hajatan Pemda Sulawesi Tengah tentang pelaksanaan Sail Tomini yang dipusatkan di Parimo bulan September mendatang segera diwujudkan.

Untuk berkaca dari budaya lokal seperti itu, meminta untuk dilestraikan lestarikan sehingga kedepannya hubungan silaturahmi antar sesama tetap dijaga, karena masyarakat Bantaya adalah masyarakat yang homogen menjunjung tinggi rasa persaudaraan tanpa membedakan suku dan ras yang ada.

Sementara Lurah Bantaya Moh. Ikram mengaku senang saat melihat suasana perayaan halal bi halal di Kelurahan Bantaya yang menyedot perhatian warga. Kata dia, lebaran ketupat ini juga dimeriakan beberapa hiburan masyarakat seperti, lomba panjat pinang dan tarik tambang.

“Animo masyarakat cukup tinggi mengikuti Lebaran Ketupat. Sajian makanan yang disiapkan didepan rumah masing-masing dicicipi oleh tamu yang datang. Dan sejumlah titik kegiatan dihibur oleh panjat pinang dan tarik tambang dengan tujuan hanya menjalin silaturahmi” ujarnya.(ady)

Pos terkait