Bersinergi dalam Membangun Keluarga

  • Whatsapp
MHD Natsir Yunas. Foto: Istimewa

Oleh MHD. Natsir Yunas (Dosen Jurusan PLS FIP UNP)

SAMPAI saat ini keluarga menjadi kelompok sosial terkecil yang paling merasakan dampak dari pandemi ini. Banyak keluarga yang masih belum bisa bangkit untuk keluar dari berbagai himpitan masalah akibat pandemi ini. Kebutuhan ekonomi keluarga yang tidak sebanding dengan penghasilan menjadi masalah yang belum terselesaikan. Banyak kepala keluarga yang di PHK dari pekerjaannya. Berbagai usaha yang dilakukan belum memperoleh hasil seperti yang diharapkan.

Bacaan Lainnya

Persoalan ekonomi akhirnya berimbas pada tidak harmonisnya hubungan pasangan suami istri dalam rumah tangga. Perceraian pun terkadang menjadi pilihan yang sebenarnya bukanlah solusi yang tepat untuk keluar dari berbagai persoalan yang sesungguhnya. Karenanya dalam kondisi seperti sekarang ini masing-masing anggota keluarga harus bersinergis untuk saling menguatkan. Terlebih lagi orangtua yang memiliki tanggung jawab besar bagi masa depan generasi bangsa ini.

Untuk itu perlu langkah-langkah yang harus dilakukan oleh berbagai pihak agar bisa bersinergis dalam keluarga dan mengurangi berbagai hal yang dapat memicu terjadinya perselisihan. Meskipun tidak dipungkiri bahwa persoalan ekonomi merupakan salah satu persoalan yang sangat subtantif dalam sebuah keluarga. Tetapi itu bukan satu-satunya alasan yang menjadikan perceraian sebagai solusi. Ekonomi bukanlah syarat utama bagi terwujudnya satu ikatan keluarga yang kuat. Teguhnya keyakinan kepada sang Pencipta lah yang menjadi syarat utama bagi terwujudnya satu keluarga. Memaksimalkan usaha dan berserah kepada kehendakNya dapat menjadi kekuatan dalam keluarga.

Kondisi pandemi saat ini seharusnya menjadikan keluarga semakin bersinergi. Bukan dilemahkan dengan berbagai persoalan yang bersifat finansial semata, dan lupa dengan tujuan awal dibentuknya keluarga. Ada beberapa poin yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kondisi saat ini menuju keluarga yang lebih baik lagi, Pertama, mengefektifkan komunikasi dalam keluarga. Tidak ada masalah yang besar kalau diselesaikan dan tidak ada masalah yang kecil jika tidak pernah diselesaikan. Oleh sebab itu, sebesar apapun masalah bisa diselesaikan apabila dikomunikasikan dengan pasangan, dan sekecil apapun masalah tidak akan bisa diselesaikan, apabila tidak pernah dikomunikasikan. Karena kesalahan dalam komunikasi akan melahirkan masalah baru. Komunikasi yang efektif haruslah dibangun dalam keluarga, sehingga rasa percaya dari masing-masing terhadap pasangannya tetap terjaga.

Pos terkait