PALUEKSPRES, PALU– Aksi unjukrasa warga Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menolak izin usaha pertambangan milik Pt Trio Kencana di Kasimbar, berakhir rusuh. Aparat kepolisian terlibat bentrokan dengan warga yang memblokade jalan di Desa Sinei, Sabtu (12/2/2022) malam. Seorang warga meninggal dunia akibat luka tembak.
Bentrokan ini terjadi setelah aparat Kepolisian Resor Parigi Moutong membubarkan aksi warga yang menutup jalur Trans Sulawesi bagian utara yang merupakan satu-satunya jalur transportasi yang menghubungkan wilayah Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara itu.
Dari rekaman gambar amatir yang diterima PaluEkspres.com, polisi menggunakan water cannon, gas air mata serta flash ball terus merangsek membubarkan kerumunan warga.
Sementara, ratusan warga yang sejak Sabtu siang berunjukrasa terus berusaha melawan dengan melempari polisi menggunakan batu. Polisi baru berhasil menguasai massa sekitar pukul 01.00 dinihari Waktu Indonesia Tengah.
Seorang warga dari Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan bernama Aldi meninggal dunia akibat tertembak dalam aksi penindakan yang dilakukan oleh kepolisian.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi memastikan akan mengambil tindakan hukum bagi siapa saja yang diduga memicu bentrokan itu. Pihaknya akan menyelidiki bila terdapat kesalahan prosuder dalam tindakan kepolisian yang mengakibatkan korban jiwa itu.
“Tadi malam kami melakukan tindakan penindakan atas penutupan jalan yang dilakukan masyarakat Kasimbar. Mereka meminta Gubernur Sulteng datang untuk menutup tambang PT Trio Kencana. Namun, Gubernur belum sempat datang. Kapolres Parigi Moutong melakukan negosiasi karena itu adalah jalan Trans Sulawesi. Dari jam 12 malam sampai jam 12 malam penutupan jalan,” sebut mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Itulah mengapa, sambung dia, Kepolisian kemudian mengambil tindakan terukurdan terarah sesuai prosedur yang berlaku di kepolisian, namun ternyata ada satu korban.
“Hari ini saya akan ke sana untuk melihat itu. Siapa pun yang bersalah akan diambil tindakan hukum. Bila ada anggota yang bersalah melakukan tindakan pengamanan unjuk rasa itu, kita akan mengambil tindakan sesuai yang aturan yang berlaku,” tandasnya.
Saat ini, situasi di lokasi kejadian terlihat kembali kondusif. Tidak ada lagi konsentrasi massa seperti Sabtu siang hingga malam kemarin. ***