Kakanwil Kemenag Sulteng: Bila Menyimpang Saat Pengukuran Arah Kiblat, Ini Solusinya

  • Whatsapp
Kakanwil Kemenag Sulteng, Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd didampingi Kakan Kemenag Poso, H. Makmur Muh. Arief membuka kegiatan Bimtek Hisab Rukyat Tahun 2022, Selasa (8/3/2022). Foto: Humas Kemenag

PALUEKSPRES, POSO– Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenag Sulteng) melalui Bidang Bimbingan Masyarakat Islam melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Hisab Rukyat Tahun 2022 di Kabupaten Poso.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Anchyra Poso  tersebut dibuka oleh Kakanwil Kemenag Sulteng, H. Ulyas Taha,  Selasa (8/3/2022), dan dihadiri Kakan Kemenag Poso, H. Makmur Muh. Arief, Ketua NU Kabupaten Poso, Kasubbag TU, Kasi dan penyelenggara Kemenag Poso, dan diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari penyuluh, penghulu dan imam masjid.

Bacaan Lainnya

Kakanwil Kemenag Sulteng, H. Ulyas Taha menjelaskan cara menentukan arah kiblat senantiasa berkembang dengan pesat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang trend di dunia Islam.  Sehingga, alat bantu yang digunakan sangat beragam, seperti kompas, computer, GPS, bahkan menggunakan kalibrasi cahaya matahari.

Oleh karena itu, kebijakan Kanwil Kemenag Sulteng dalam mengatasi masalah hisab rukyat ini kata Kakanwil,  adalah dengan meningkatkan jumlah SDM pengukur arah kiblat dengan menggunakan tenaga ahli pada saat pengukuran arah kiblat setiap pembangunan masjid atau musalah terbaru.

“Dan apabila pada saat pengukuran kembali arah kiblat masjid atau muslah ternyata menyimpang dari arah sebenarnya, maka tidak harus membongkar masjid dan musalah, cukup dengan mengubah arah shaf menyesuaikan arah kiblat,” ujar Kakanwil.

Lebih lanjut H. Ulyas Taha meminta kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan bimtek ini dengan sungguh-sungguh agar supaya ketika nanti mendapati permasalahan mengenai arah kiblat atau pentuan awal waktu, maka bisa memberikan penjelasan atau argumen kepada masyarakat yang belum paham.

“Pemateri yang kita hadirkan pada kegiatan ini ada yang berasal dari Kemenag Pusat, jadi harus banyak bertanya biar kita bisa memilki banyak ilmu dan bisa beradu argument ketika dihadapkan dengan permasalahan mengenai arah kiblat maupun penentuan awal waktu dan juga penetuan awal bulan qamariyah,” pintanya. Sebelum menutup sambutannya, H. Ulyas Taha mengajak untuk kita saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain, sehingga kita bisa hidup damai dan harmoni. (bid/paluekspres)

Pos terkait