BI Sulteng Berganti Nakhoda, Ini Harapan Gubernur

  • Whatsapp
Wakil Wali Kota Palu, dr Rennyy A Lamadjido (dua dari kiri) bersama Gubernur Sulteng H Rusdy Mastura dan Pejabat Perwakilan Bank Indonesia Sulteng/ Foto: Humas Pemkot Palu

PALUEKSPRES, PALU- Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah berganti pemimpin. Sebelumnya M. Abdul Majid Ikram memimpin BI Sulteng. Kini Dwiyanto Cahyo Sumirat resmi menjabat sebagai Kepala Kantor BI Sulteng setelah secara resmi dikukuhkan, Senin (28/3/2022).

Hadir sejumlah pejabat pada acara tersebut, diantaranya Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes.

Bacaan Lainnya

Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura menyampaikan selamat kepada pemimpin BI yang baru.
“Semoga dapat menjalankan amanah dan terus meningkatkan sinergitas dengan para pemangku kebijakan untuk mewujudkan perekonomian daerah yang lebih sejahtera,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada M. Abdul Majid Ikram atas segenap sumbangsih, dedikasi, dan kerjasama yang terjalin dengan baik selama ini dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.

“Selamat melanjutkan pengabdian kepada bangsa, negara, dan masyarakat,” lanjutnya.

Menurutnya Bank Indonesia selaku bank sentral, selain melaksanakan tugas dan wewenangnya di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, juga berperan aktif pengembangan perekonomian pemberdayaan masyarakat serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi baru melalui diversifikasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Saya mengamati, di Sulawesi Tengah, Bank Indonesia sebagai partner Pemerintah, selain membantu memberikan gambaran dan masukan terkait perekonomian kepada Pemerintah Provinsi, juga turut hadir dalam mendorong pertumbuhan sektor rill khususnya pemberdayaan kelompok masyarakat,” jelasnya.

Gubernur berharap besar, sinergi positif dan kolaborasi yang baik bisa terus berjalan antara seluruh stakeholder sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi yang inklusif melalui realisasi fiskal yang optimal, menciptakan lapangan kerja baru, inflasi yang terjaga, dan perluasan daya dorong ekonomi. (aaa/PaluEkspres)

Pos terkait