PALU, PE – Ancaman pengaruh dari kelompok radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), atau Negara Islam Irak dan Suriah, di wilayah Asia Tenggara (ASEAN), yang diindikasikan berpusat di daerah Jolo, Filipina, saat ini perlu diwaspadai, oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia.
Hal ini ditegaskan oleh Pangdam XIII Merdeka, Mayjend TNI Ganip Warsito, usai memberikan materi bela negara, dalam Apel Pemuda Sulteng Bersatu, di lapangan Yonif 711 Raksatama, Selasa (7/3).
“Di utara kita, di daerah Jolo, yang kita kenal sebagai pusat ISIS di ASEAN, ada bukti berafiliasi dengan kelompok MIT (Mujahidin Indonesia Timur). Olehnya, kita perlu mewaspadai ini, infiltrasi pengaruh maupun secara fisik, itu perlu kita waspadai,” kata Pangdam, menjawab pertanyaan wartawan.
Terkait dengan munculnya gerakan-gerakan baru, pasca tewasnya pemimpin MIT, Santoso, beberapa waktu yang lalu, Pangdam mengaku, pihaknya sedang mendalami dan melakukan berbagai langkah penjajakan, terkait dengan adanya indikasi tersebut.
“Olehnya, saya ingin ingatkan, kepada para pemuda khususnya, untuk turut membantu kita, paling tidak, dalam memberikan informasi, ataupun hal-hal terkait keberadaan atau perkembangan itu,” lanjut Pangdam.
Pangdam juga mengungkapkan, saat ini pihaknya juga sedang mendalami, adanya pengaruh-pengaruh, yang ingin menggangu stabilitas keamanan di Sulteng.
Salah satu bentuknya, lanjut Pangdam, ialah terjadinya beberapa kali provokasi, yang ingin memancing masyarakat, untuk timbul sentimen keagamaan. “Kita sudah dapat sinyal-sinyal itu, kita juga sudah mencoba mengurutkan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan itu. Mungkin sudah tiga kali terjadi provokasi, yang memancing masyarakat untuk timbul sentimen keagamaan, seperti kejadian pembakaran pintu Gereja yang terjadi lalu. Itu merupakan sinyal bagi kita untuk waspada,” jelas Pangdam.
Olehnya, Pangdam juga kembali mengingatkan, kepada masyarakat Sulteng, untuk tidak mudah terprovokasi, serta melihat permasalahan tersebut dengan cerdas dan jernih.
“Dalam konteks ini, saya sampaikan kepada para wartawan, dan juga masyarakat, untuk betul-betul tidak terprovokasi, dan melihat semua itu dengan cerdas dan jernih. Sehingga upaya-upaya mereka, yang ingin membenturkan kita bisa tereliminasi,” tandas Pangdam.