PALU, PE – Pansus pembahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota TA 2016 masih menyoroti anggaran biaya pemakaman jenazah tak bertuan.
Pemkot berdalih salah ketik soal biaya pemakaman jenazah tak bertuan yang realisasinya mencapai Rp280 juta dari target anggaran sebesar Rp30 juta. Seharusnya kata pemkot yang dimaksud hanya sebesar Rp280 ribu. Sehingga persentase pencapaiannya hanya 0,93 persen.
Menurut pemkot, kesalahan itu akibat kesalahan program yang digunakan. Data itu diketik menggunakan program word bukan excel.
“Apa pemkot mau main-main dengan kami menguji kejelian Pansus. Masak ketiknya pakai word bukan excel. Yang benar saja. Ini tidak lucu kan kalau pemkot yang mengusung visi misi pelayanan pemerintahan yang berbasis IT malah dalam seluruh pekerjaan masih gaptek,” kritik Ketua Pansus Muhammad Rum.
Politisi Golkar ini mengancam Pansus tidak akan mengeluarkan rekomendasi atas LKPj tersebut. Menurutnya pemkot hanya sekadar menggugurkan kewajiban terkait LKPj. Namun tidak serius dalam laporannya. Dia mengingatkan pemkot agar tidak main-main dengan LKPj.
“Jangan sampai ini hanya sekadar laporan rutinitas pemkot saja. Jangan main-mainlah,” tegasnya.
Bahkan pansus pun mengancam tidak akan membahas LKPj itu bila sekkot dan kepala Bappeda tidak dihadirkan dalam rapat lebih lanjut Pansus.
Menurut Rum, pansus tidak bisa menggali banyak klarifikasi dari pimpinan-pimpinan SKPD yang ada saat ini. Karena hampir sebagian besar SKPD yang ada merupakan perombakan dari SKPD
sebelumnya sebagaimana dampak atas perintah PP 18 Tahun 2016 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
“Karena itu, pak Sekkot dan Bappeda harus datang. Mengapa pak Sekkot harus datang, karena beliaulah yang memonitoring seluruh pelaksanaan di SKPD yang ada,” ujar Rum.
Rum pun memastikan, dewan tidak akan melanjutkan pansus bila permintaan menghadirkan Sekkot dan Bappeda tidak diindahkan pemkot.
“Kami kan jelas masa kerja pansus. Kalau tidak mau datang, tidak akan kami bahas. Tidak akan juga kami keluarkan rekomendasi,” tegas Rum.
(mrs/Palu Ekspres)