Pertama di Indonesia, Budidaya Udang dan Padi Sekaligus di Satu Lahan

  • Whatsapp
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulteng, Dr. Hasanuddin Atjo

PALU, PE – Setelah sempat terganggu oleh banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Buol, beberapa waktu lalu, program percontohan udang padi, yang berlokasi di Kelurahan Negeri Lama, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol, kembali dilanjutkan.

Hal tersebut, dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Sulteng, Dr. Hasanuddin Atjo, saat ditemui, akhir pekan kemarin.

Bacaan Lainnya

“Akan tetap dilanjutkan tahun ini. Syukurnya, banjirnya bukan air bah tapi genangan, yang tidak merusak konstruksi kolam. Kita akan tetap mengevaluasi, untuk kelanjutan program ini,” kata Hasanuddin Atjo.

Ia menyebutkan, tim dari Bidang Budidaya DKP Sulteng, direncanakan akan melakukan kunjungan ke Buol, pada pekan depan. Nantinya, akan dilakukan evaluasi menyeluruh, terhadap pilot project program udang padi tersebut.

“Sebelum banjir, kita mendapatkan laporan, bahwa program udang padi itu, punya progres yang positif. Pertumbuhan udang, sesuai dengan perkiraan, karena semua sistem berjalan dengan baik,” tambahnya.

Program udang padi, merupakan program perpaduan udang dan tanaman padi. Program ini, adalah pengembangan dan inovasi, dari program mina padi, yang telah berhasil dilakukan di Kabupaten Donggala dan Sigi.

Karena lebih bernilai ekonomis, program udang padi dijalankan, menggantikan ikan, yang sebelumnya dijalankan, di lahan milik Ibrahim S Manto, di Kelurahan Negeri lama, yang dijadikan sebagai lokasi pilot project.

Rencananya, setelah berhasil dijalankan di lokasi tersebut, program ini akan diaplikasikan kepada masyarakat luas.

Untuk mengembangkan budidayanya, DKP Sulteng telah memberikan pendampingan dan stimulus, berupa bibit dan pakan, sejak tahun 2016 lalu.

“Integrasi udang jenis vaname dan padi ini, kelihatannya merupakan yang pertama di Indonesia, makanya perlu dibuat branding. Kita juga perlu cari nama, yang merupakan penggabungan vaname dan padi,” lanjut Hasanuddin Atjo.

Tahun ini, kata Hasanuddin Atjo, pihaknya akan kembali melakukan penebaran benih, sekira 40 ribu ekor. Dengan durasi masa pemeliharaan selama empat bulan, ditargetkan dapat diperoleh hasil panen hingga 500 kg, dari kolam udang padi tersebut.

Pos terkait