Tumbuhkan UMKM di Lingkar Tambang, CPM Lakukan Penilaian Awal

  • Whatsapp
Tumbuhkan UMKM di Lingkar Tambang, CPM Lakukan Penilaian Awal
PT CPM menggelar FGD di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, melibatkan pelaku UMKM lingkar tambang. Foto: Istimewa

“Jadi metode ini bagaimana mengidentifikasi nilai dari suatu produk melalui diferensiasi produk yang akan dipromosikan atau mau dikenalkan ke konsumen. Disitu kita juga tau apa saja alat yang kita butuhkan dalam usaha, termasuk dalam satu lembar canvas itu sudah diketahui profit dan modal untuk menjalankan usaha,” tutur Fikri.

Ia berharap kepada CPM agar melakukan pendampingan sehingga bisa dikenali apa yang menjadi kebutuhan UMKM, lalu disusun secara jangka panjang sehingga bisa kelihatan penghasilan dan pemasukan.

“Kebutuhan modal dan alat itu perlu diperhatikan,” imbuhnya.

Sementara Moh Renaldi lebih banyak memberikan masukan mengenai strategi UMKM dalam memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran produk atau ‘digital marketing’.

“Sebenarnya tantangan UMKM di Kota Palu ini adalah adaptasi dengan permintaan pasar. Rata-rata dari mereka sangat kurang dalam pemanfaatan teknologi, hanya beberapa usaha yang hanya menggunakan platform media sosial yang mempromosikan usaha mereka,” ungkapnya.

Tantangan lainnya adalah ketakutan UMKM dalam mengembangkan usahanya. Jadi hanya segmentasi wilayah terdekat saja karena tidak punya rumah produksi sendiri.

“Karena memang basisnya cuma di rumah sendiri akhirnya mereka takut menambah karyawan karena takut rugi. Padahal dari hasil wawancara dan diskusi, justru jualannya laku,” katanya.

Winarni Haerudin (38), salah satu pelaku UMKM di Talise menceritakan bagaimana ia mulai usaha kurang lebih tahun 2017 lalu.

Wanita yang awalnya bekerja sebagai honorer di Bappeda Parigi Moutong selama kurang lebih 15 tahun memilih pulang ke Palu dan memulai usaha berjualan roti dan pisang dengan aneka rasa.

“Saya berjualan di Puskesmas Talise, di sekitar komplek rumah. Dalam seminggu saya sampai tiga kali produksi dengan sekali produksi sebanyak 60 buah,” ujarnya.

Namun, kata dia, ia terkendala keterbatasan karyawan karena pekerjaannya dari malam hingga subuh.

“Berkat program CPM ini, alhamdulillah saya bisa berkenalan dengan pelaku UMKM, tukar pengalaman dan dapat ilmu dari pemateri terkait apa saja yang perlu disiapkan sebelum berusaha,” katanya.

Ia berjanji akan melaksanakan strategi bisnis yang telah diperolehnya dari hasil FGD tersebut.

Pos terkait