Tambak intensif dan supra intensif yang memiliki hal seperti di atas lebih memilih benur berkarakter tumbuh lebih cepat, meski harus antri karena ketersediaan terbatas dan membeli dengan harga lebih mahal,.
Ongkos logistik cargo udara yang mahal utamanya ke wilayah timur Indonesia menjadi penyebab harga benur bisa mencaopi dua hingga tiga kali dari harga benur normal sekitar 50 rupiah per ekor. Dan ini tentunya bisa menurunkan daya saing.
Tambak dengan infrastruktur baik, SOP budidaya sesuai, SDM handal bisa dianalogikan dengan track mobil formula yang diperuntukan bagi mobil yang bisa berlari cepat. Kondisi jalan, kualitas mobil, bahan bakar dan driver sampai manajer semusuanya harus dalam kondisi prima.
Kedua, line balance, yaitu benur yang berkarakter seimbang antara pertumbuhan dan survival (angka kelangsungan hidup). Dan line ini paling banyak dipergunakan di Indonesia mulai teknologi intensif semi intesif dan tradisional karena tersedia dalam jumlah yang lebih banyak. Selain itu karakter seperti ini tidak menuntut mutu lingkungan dan nutrisi sebaik dengan karakter fast growth.
Dan ketiga toleran atau resisten yaitu angka survival tinggi, tetapi pertumbuhan lambat. Karakter ini ideal untuk wilayah/kawasan yang kondisi lingkungan dinilaii kurang mendukung, serta menggunakan teknologi paling sederhana yaitu teknologi tradisional.yang dominan diterapkan di Indonesia.
Hasil kajian di kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, Maret – Juli tahun 2022 menerapkan teknologi intensif memberi informasi bahwa line fast growth tumbuh lebih cepat dari line balance maupun resisten, sedangkan survival line resisten terlihat lebih unggul.
Selanjutnya hasil kajian Oktober – Januari tahun 2023 dikabupaten Barru Sulsel menerapkan konsep two step (nursery dan grow out)
di tambak Supra Intensif (padat tebar 650 ekor per meter persegi) memberi informasi line fast growt tumbuh lebih cepat.
Pada DOC 60 hari di grow out, berat rata rata udang fast growth mencapai 20 gram, sedangkan line balance baru mencapai 15 gram. Sementara itu, survival kedua line genetik tersebut relatif sama. Dan kedua kajian ini tentunya menarik sebagai bahan diskusi sebagai bahan pertimbangan kebijakan.