Menuju Udang 2 Juta Ton

  • Whatsapp
Dr Hasanuddin Atjo/ foto: istimewa

Hasil komunikasi dengan sejumlah asosiasi seperti FUI, Fotum Udang Indonesia dan Forum Pembenihan Udang serta Shrimp Club indonesia memberi sejumlah masukan pada Pemerintah terkait target produksi udang 2 juta antara lain;

Pertama, mendorong, memfasilitasi usaha hatchery dan penunjangnya seperti Breeding Center dengan cara modern. Mekakukan. upaya pembinaan-pengawasan terhadap produksi dan distribusi benur agar sesuai SOP, standar operasional prosedur. Tidak lagi benur menjadi agen penyakit dalam budididaya di tambak.

Kedua, mendorong agar penerapan teknologi budidaya udang two step menjadi masif di sentra produksi, terutama, yang termasuk dalam program revitalisasi major project 2019 – 2024 kabinet Jokowi Mar’uf Amin.

Membangun dan perbaikani rigasi Tsmbak, menyambung jaringan kelistrikan sampai ke pertambakan, jalan produksi dan pabrik es dinilai tidak maksimal, bila tidak disertai perbaikan dan peningkatan sistem budidaya, dan jaminan harga level petani yang sering fluktuatif.

Ketiga, kesesuaian tataruang yang menyisahkan sejumlah masalah dan belum optimalnya penerapan perizinan di daerah perlu menjadi perhatian. Demikian pula sejumlah kasus “kriminalisasi” yang dinilai menurunkan gairah pembudidaya, menghambat minat berinvestasi.

Keempat mendorong peningkatan teknologi hilirisasi dengan produk akhir ready to cooke dan to eat sebagai implementasi pesan Blue Economy. Mendorong lahirnya sejumlah usaha baru di hilir yang tentunya merupakan revitalisasi sejumlah pabrik yang sudah uzur.

Terakhir, Pengembangan industri udang, saatnya berbasis cluster atau pulau besar seperti konsep MP3E. Dengan pendekatan satu cluster, maka penyediaan SDM , input produksi dan hilirisasi menjadi lebih mudah sehingga lebih efisien dan berdaya saing.

Dengan industri udang pendekatan pulau besar maka sistem logistik pola tanam, line genetik, kontrol produksi dan proses perizinan akan lebih mudah tertangani. Dan tidak kalah pentingnya adalah tercipta pemerataan ekonomi antar wilayah atau kawasan. ***

Pos terkait