Perbanyak Istigfar
Catatan Perjalanan Menuju Tanah Haramain

  • Whatsapp
Tasrif Siara

Oleh Tasrif Siara

Kamis pukul tiga pagi (26/2), semua rombongan umroh jamaah Annisa Sam Palu harus bersiap. Nasi kotak telah sedia, karena tak mungkin lagi sarapan di Hotel Bandara.

Boarding time tertulis 07.00. Itu artinya jam tuju pagi semua penumpang dalam posisi naik pesawat dan siap mengangkasa.

Usai shalat subuh di Bandara Hasanuddin Makassar, semua rombangan umroh bersiap masuk ruang tunggu penerbangan internasional.

Rupanya ketentuan pengelola Bandara Internasional Makassar tak membolehkan membawa cairan, termasuk air botol mineral ukuran sedang tak boleh masuk ruang tunggu.

Urusan jadi ribet, pasta gigi juga tak boleh naik pesawat. Yang lebih kesal, kawan setiaku, si kopi starbuck yang sudah menanti dalam tumbler untuk diseruput, juga tak boleh masuk ruang tunggu. Padahal menulis tanpa ditemani kopi rasanya bagai langit tak berbintang.

Petugas imigrsi bandara terlihat bekerja sigap melayani pengurusan administrasi keimigrasian. Dan ternyata sekira dua puluh lima jamaah umroh entah dari daerah mana pasportnya tanpa visa. Bagaimana bisa ? Mungkin begitu kita bertanya.

Direktur PT. Annisa Sam Palu H. Sabaruddin Lamba ketika saya tanya masalah itu, ia cerita, sesungguhya Kementerian Agama telah ingatkan masyarakat , kalau umroh pastikan dulu lima parameter kredibilitas Travel Umroh. Satu, pasti izinnya, dua pasti jadwalnya, tiga pasti terbangnya, empat pasti hotelnya dan lima pasti visanya.

Kementerian Agama mestinya selalu ingatkan publik tentang lima pasti dalam umroh agar tak selalu menjadi obyek penderita dari perilaku perusahaan travel yang mengais keuntungan ditengah dahaga ummat yang butuh ritual keagamaan di tanah suci.

Saat akan masuk pintu ruang keberangkatan internasional Makassar, terbayang ruang tunggu yang megah, mirip ruang tunggu perjalanan domestik yang isinya bagai pusat perbelanjaan.

Tapi fakta tak terlihat seperti itu. Rasanya kita masuk ruang isolasi yang minim fasilitas. Tak ada cafe untuk ngopi. Jika anda haus, harus keruang tunggu domestik untuk beli air mineral. Dan ingat kalau anda masuk kembali, air mineralnya harus dihabiskan. Dan pemeriksaan penumpang harus kembali ketitik nol.

Pos terkait