Kisah Mahasiswa yang tak mampu Bayar Uang Kuliah (UKT)

  • Whatsapp
Kisah Mahasiswa yang tak mampu Bayar Uang Kuliah (UKT)
Kisah Mahasiswa yang tak mampu Bayar Uang Kuliah (UKT) . Mochtar Mahrum/ Foto: Istimewa

Ada juga beasiswa dari donatur funding dari pemerintah atau yayasan negara negara sahabat seperti beasiswa Australia (AAI), Beasiswa Jepang (Mombuso), Beasiswa Jerman (DDA), Beasiwa New Zealand (NZODA), beasiwa Amerka (Fullbright), cuman beasiswa dari funding negara negara sahabat biasanya mahasiwa harus lanjut kuliah di negara funding yang menyiapkan beasiswa (fellowship/scholarahip). Tapi ada juga beasiswa yang diberikan untuk kuliah di perguruan tinggi dalam negeri tapi jumlahnya relatif sedikit.

Alhamdulillah bisa sharing testimony saya juga dulu sempat menikmati beasiswa dari jenjang pendidikan S1 dapat beasiswa tunjangan ikatan Dinas (TID) dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian DIKBUD (DEPDIKBUD), kemudian setelah diangkat jadi dosen kembali lagi dapat beasiswa S2 dan S3 (PhD) dari pemerintah Australia yang seleksinya sangat sangat super ketat karena untuk mendapatkan beasiswa tersebut harus bersaing dengan puluhan ribu calon penerima beasiswa dari Sabang sampai Marauke. Namin, penerima beadiswa harus bersedia kuliah di luar Australia jika lulus seleksi. Beasiswa tersebut merupakan hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Pemrintah Australia. Kuliah ke luar negeri bagi yang tugas belajar yang punya status dosen PNS/ASN menggunakan paspor dinas mirip paspor diplomatik …..hehehehe…

Beasiswa S1 TID dulu memberikan saya keuntungan ganda yaitu selesai kuliah, otomatis kami mantan penerima beasiswa langsung diusulakan jadi dosen dan mendapat SK CPNS menjadi dosen di perguruan tinggi negeri. Jadi keuntungan lain yaitu telah dapat dana alias uang tunjangan selama kuliah dan juga dibayarkan biaya SPP yang ditanggung pemerintah.

Tidak sulit bagi mahasiswa yang punya kemauan dan motivasi yang tinggi karena kata pepatah lama di mana ada kemauan di situ ada jalannya.

Tinggal mahasiswa yang selalu berdoa dan berikhtiar, insha Allah sukses mendapat beasiswa dan bisa lanjut kuliah. Juga tentu keuntungan dan mamfaatnya cukup besar salah satunya beban finansial orang tua menjadi lebih ringan.

(Penulis: mantan Ketua Forum Dosen Indonesia Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan saat ini Ketua Senat Akademik Dosen FKIP UNTAD, alumni Flinders University Australia dan Alumni UNTAD Palu)

Pos terkait