Soal Stunting di Indonesia
Oleh : Dr Hasanuddin Atjo, Dewan Pakar Ispikani
Bangun budaya bahwa anak adalah investasi. Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap penurunan angka stunting nasional maupun regional. Laporan BPS menunjukkan bahwa pravelensi stunting nasional tahun 2022 sebesar 21,6 persen, turun sebesar 2,8 persen dari tahun 2021. Dan angka prevalensi ini di bawah standar WHO sebesar 20 persen.
Angka ini berimplikasi bahwa pada 15 tahun akan datang ada sekira 21,6 persen angkatan kerja dari jumlah balita tahun 2022 sebanyak 30,70 juta jiwa yang diperkirakan tidak bisa bersaing dalam mengisi sejumlah pasar kerja dalam negeri, sehingga menjadi beban negara. Secara akumulatif angka tersebut sangat besar bila dikaitkan dengan usia produktif angkatan kerja 15 – 64 tahun.