Resesi Seks dan Bonus Demografi Indonesia 2045

  • Whatsapp
Resesi Seks, Bagaimana Bonus Demografi Indonesia 2045?
Resesi Seks, Bagaimana Bonus Demografi Indonesia 2045? Ilustrasi Anak-anak yang akan masuk usia produktif pada tahun 2045/ Foto: chinh-le-duc-unsplash

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono yang mewawancarai perempuan otonom berusia 26-30 tahun memilih tidak menikah karena lebih mengutamakan profesi. Alasan enggan berumah tangga karena melanjutkan studi dan ingin mengatur ekonomi dan hidupnya sendiri.

“Kemudian, mereka (orang tidak menikah) bisa mengelola waktu yang dimiliki, jadi kalau capek ya tidur dan tidak ada yang mengganggu,” jelas Drajat seperti dilansir kompas.com.

Drajat juga menyampaikan, keenganan generasi muda menikah karena mereka tidak mau terlibat dalam pertengkaran dalam keluarga.

Resesi Seks dan Bonus Demografi Indonesia 2045

Lalu bagaimana resesi seks dan bonus demografi Indonesia 2045? Kompas.com mencatat jumlah kelahiran pada 2022 mencapai 691.259 jiwa sedangkan jumlah kematian adalah 1.580.865 jiwa. Data dari Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 273.879.750 orang pada 2022.

Angka ini menunjukkan kenaikan jumlah penduduk sebanyak 2.529.861 jiwa dibandingkan 2020.

Data tersebut menunjukkan Indonesia memiliki tingkat kelahiran jauh lebih tinggi daripada Korea Selatan yang disebut mengalami resesi seks.

Indonesia sendiri diyakini akan menerima bonus demografi hingga 2045. Artinya, akan ada peningkatan penduduk usia produktif antara 16 hingga 65 tahun yang mendominasi Tanah Air.

Situs Menpan mencatat bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persennya dalam usia produktif.
Artinya ada ledakan pertumbuhan manusia Indonesia yang berbanding terbalik dengan potensi resesi seks. (aaa/PaluEkspres)

Pos terkait