Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Pasar UMKM Maroso 2023. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman kantor DKP Sulteng itu menjadi harapan bisa memberi andil dalam pengendalian inflasi di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu.
“Kegiatan ini (Pasar UMKM Maroso) diharapkan bisa memberi andil dalam rangka pengendalian inflasi khususnya di sektor perikanan,” kata Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba saat menyampaikan sambutannya pada pembukaan Pasar UMKM Maroso 2023, Kamis (16/3/2023) di halaman kantor DKP Sulteng.
Sebagaimana diketahui katanya, inflasi di Sulawesi Tengah khususnya di Kota Palu, seringkali ada andil produk perikanan baik itu perikanan tangkap, olahan maupun perikanan laut.
Baca juga : Kunjungi Pelabuhan Perikanan Untia Makassar, Kepala DKP Sulteng: Memodifikasi Pola Kerja Strategis PPI
“Kita tahu bersama, bahwa kenaikan inflasi biasanya karena andil produk perikanan. Baik itu perikanan ikan air tawar, hasil olahan maupun ikan laut,” ujarnya.
Makanya, pelaksanaan Pasar UMKM yang melibatkan 53 pelaku UMKM dari sektor perikanan ini bisa menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah mengendalikan inflasi, khususnya di Kota Palu.
Sebelumnya, BPS Sulteng melaporkan inflasi gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Februari 2023 sebesar -0,15 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dari Desember 2022 hingga Februari 2022 sebesar 0,42 persen. Begitupula, inflasi tahun ke tahun dari Februari 2022 hingga Februari 2023 sebesar 5,80 persen.
Dari dua kota IHK di Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu tercatat mengalami deflasi sebesar -0,17 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,35 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 5,57 persen.
Baca juga : DKP Sulteng Gelar Pelatihan Teknologi Budidaya Udang Vannamei, Gandeng TNI Polri
Sementara Kota Luwuk pada bulan ini mengalami deflasi sebesar -0,05 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,69 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 6,73 persen.
Deflasi pada bulan Februari 2023 dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok transportasi sebesar 0,85 persen, diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,49 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,30 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,16 persen.