Ritual Melasti ini dilengkapi dengan bermacam- macam sesajen baik sesajen khas Jawa maupun Bali. Sesajen tersebut sebagai simbolisasi Tri Murti atau tiga Dewa dalam Agama Hindu, yakni Wisnu, Siwa, dan Brahma serta diarak pula simbol singgasana Dewa Brahma, yakni Jumpana.
Adapun makna dari upacara melasti tersebut katanya, sebagai prosesi pembersihan lahir batin manusia dan alam dengan cara menghanyutkan segala kotoran dengan air kehidupan. Olehnya itu, prosesi sembahyang dilakukan pada sumber-sumber air, dilaksanakan selambat-lambatnya pada sore hari.
Upacara ini bertujuan untuk memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Washa agar umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi nantinya,’’urainya.
Dengan melakukan beberapa prosesi dalam upacara tersebut kata dia, manusia berhak mendapatkan sari- sari kehidupan di Bumi ini, atau yang kami sebut dengan amet sarining amerta ring telenging segara. Dan, saat melakukan tapa brata penyepian di Hari Raya Nyepi, kami benar-benar bebas dari noda dan dosa.
Ritual Mendhak Tirta di Boyolali
Dilansir kompas.com dari laman Pemrov Jateng, bahwa Mendhak Tirta adalah tradisi yang sudah menjadi tuntunan umat Hindu dari Boyolali dan daerah sekitar untuk menyambut Nyepi.
Tradisi ini biasanya disebut Melasti yang juga dilaksanakan di Bali untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Ritual Mendhak Tirta merupakan rangkaian pengambilan air suci yang dilakukan sebelum perayaan Nyepi.
Upacara Mendhak Tirta merupakan suatu upacara pengambilan Tirta Amerta atau air kehidupan yang akan digunakan untuk penyucian umat pada saat Nyepi.
Tiba di lokasi pengambilan air suci, umat Hindu melakukan sembahyang terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi pengambilan air suci di umbul setempat menggunakan wadah dari pipa paralon.
Selepas pengambilan air suci ratusan warga berebut sesaji dan gunungan yg berisi buah buahan dan hasil bumi. Ritual ini diharapkan mampu membawa kedamaian dan keselamatan masyarakat di bumi.
Jalani Dhipuja di Malang
Dikutip dari Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, upacara Jalani Dhipuja dilaksanakan tiga hari sebelum upacara Nyepi. Upacara ini akan dilarung Jolen (sesajian yang berbentuk keranda yang berisi buah-buahan ataupun hasil bumi lain) sebagai simbol dan rasa terima kasih kepada Sang Hyang Widhi atas semua rezeki yang mereka terima selama ini dan dijauhkan dari segala mara bahaya.