Parimo, PaluEkspres.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mensosialisasikan ekonomi biru kepada penyuluh dan pelaku perikanan se- Sulawesi Tengah, Rabu (6/12/2023).
Sosialisasi yang dilaksanakan oleh UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah II – PPI Paranggi di Aula Katombo PPI Paranggi dibuka oleh Kepala DKP Sulteng H. Moh. Arif Latjuba, SE, M.Si.
Arif Latjuba saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka sosialisasi memberi apresiasi kepada PPI Paranggi yang menggagas kegiatan sosialisasi ini.
“Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya pada Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah II-PPI Paranggi, Ibu Iffat, S.Pi, MT beserta seluruh jajarannya yang telah menyiapkan dan melaksanakan kegiatan yang sangat penting ini,” kata Arif Latjuba.
Mengutip keterangan dari World Bank kata Arif Latjuba, Ekonomi Biru adalah pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Menurutnya, Ekonomi Biru tidak terlepas dari kesejahteraan masyarakat, tapi yang terpenting adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan.
“Untuk itu kita harus siap mendukung program ekonomi biru ini,” ujarnya.
Sebagaimana saat ini yang menjadi tren dunia adalah trade carbon (perdagangan karbon), di mana beberapa negara dengan sengaja menciptakan sebuah area dengan konsep ramah lingkungan dalam peningkatan karbon dan kemudian menjualnya.
Dalam satu contoh lainnya dengan konsep “zero waste” yaitu sebuah pabrik tahu dapat memanfaatkan hasil ampas tahu sebagai bahan pakan ternak, lalu kemudian kotoran ternaknya diolah sebagai sumber berbagai pupuk dan sumber gas untuk digunakan memasak dan lain lain.
“Sekarang bagaimana kita semua berfikir untuk hal serupa dapat diterapkan pada sektor kelautan dan perikanan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Blue Port merupakan konsep pengembangan pelabuhan perikanan yang mengedepankan prinsip ekonomi biru yaitu pro kesesuaian ruang dan pro ekosistim. Kedua prinsip ini diharapkan dapat menjamin adanya kelestarian sumberdaya dan usaha perikanan sehingga pelayanan di pelabuhan Perikanan kedepannya lebih memberikan kontribusi secara berkelanjutan.