Palu, PaluEkspres.com – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meluncurkan 32 buku bahan bacaan anak berbasis kearifan lokal yang berbahasa daerah Sulteng, Sabtu (16/12/2023), di Sriti Convention Hall Kota Palu.
Seluruh buku tersebut ditulis oleh para penulis muda Sulteng yang mewakili Bahasa daerah yang ada di provinsi ini. Buku-buku tersebut juga telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sehingga bisa dibaca oleh anak di pelosok daerah manapun di Indonesia.
Berikut 32 Buku Terjemahan Bahan Bacaan Anak 2023 yang diluncurkan secara resmi oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulteng, Dr. Asrif, M.Hum;
No. Nama Bahasa Ibu Judul Cerita 1 Abdian Rahman Kaili (Rai) Tesa Ponu nte Levuto Pasoso (Kisah Penyu dan Pulau Pasoso) 2 Ainar Tri Asita Kaili (Ledo) Nanjayo Hau ri Napu (Berlibur ke Napu) 3 Annisa Ristiana Kaili (Rai) Sampenuraa i Yodi (Pelangi Yodi) 4 Aris Arianto Lauje Pesta Ulang Tahun li Pulo Pani’i (Pesta Ulang Tahun di Pulau Kelelawar) 5 Eni Safitri Kaili (Rai) Rono Dange (Ikan Teri Panggang) 6 Fitrawati A. Marhum Buol Tumbang agu Rinug (Sagu dan Gempa Bumi) 7 Himawan Kaili (Rai) Panginjani Nene Niraga Nuanoa (Ilmu Nenek ketika Dikejar Anoa) 8 Ika Novita Sari Kaili (Ledo) Kaasena Nomore ante Toru bo Bingga (Asyiknya Bermain bersama Toru dan Bingga) 9 Ikerniaty A. T. Sandili Banggai Tina tukon Baku (Ibu dan Ubi Banggai) 10 Irfan Kaili (Doi) Momua Makhadika Tonjitonji (Maleo si Ratu Burung) 11 Kasmir Syamsudin Male Buol Boyondi 12 Lilasari Melati Tajio Menginang te Bau (Makan Ikan) 13 Lita Safitri Lauje Punu Labia Nikai (Pohon Rumbia Kakek) 14 Mardatillah Dondo (Tialo) Si Lalampa Toboli (Lalampa Toboli) 15 Meisya Trianur Kaili (Unde) I Bomba Buya Nagaya (Bomba si Sarung Cantik) 16 Moh. Salim Manabanti Pamona Waya Masapi (Pagar Sidat) 17 Nelis Pradesa Kaili (Rai) Nomore Kadende (Bermain Engklek) 18 Nirmayanti Kaili (Rai) Lana Nabaraka i Nene (Minyak Ajaib Nenek) 19 Nur Awaliah Maharani Kaili (Ledo) Pomore Kada (Permainan Kaki) 20 Nur Halifah Kaili (Ledo) Dea, Dei, ante Eo (Dea, Dei, dan Eo) 21 Nuryaningsi Dondo (Tialo) Pombese’e (Tembak Bulan) 22 Pardi S, Salama Dondo (Tialo) Kisah nu Loponge ma nu Bunduse (Kisah Udang dan Ikan Bandeng) 23 Rahmat Lauje Uti Noneke li Labong Puange Moutong (Uti Berswafoto di Istana Raja Moutong) 24 Retno Niko Usuli Kaili (Ledo) Dade nu Avo (Nyanyian Bambu) 25 Rusli S Kadir Dondo Pakansi Lributonaa Oalru (Berlibur ke Pulau Delapan) 26 Sofianti Bantara Mori Bewa, i Mewo nggoso Mesiu (Bewa, si Busuk tapi Enak) 27 Sudarwin S Kaili (Rai) Duria Gunirupa ante Tambobo (Durian Gunirupa dan Tambobo) 28 Suparman Tampuyak Saluan Mondait (Bagian yang Sama) 29 Suryana M. Makawaru Kaili (Ledo) Uta Bavoa ri bavo nu Meja (Sayur Bavoa di atas Meja) 30 Ummu Kalsum Kaili (Rai) Kalibamba Palu (Kupu-Kupu Palu) 31 Widad Zahira Kaili (Rai) Pulo Mampo Tomoli (Pulau Kelelawar Tomoli) 32 Yunita Turuka Pamona Molega Banga (Bermain Banga)
Kepala Balai Bahasa Sulteng menjelaskan, 32 buku ini, merupakan karya pertama terbanyak bahan bacaan anak untuk Provinsi Sulteng. Selanjutnya, peluncuran buku kali ini merupakan karya pertama terbanyak berbahasa daerah Sulawesi Tengah. Selain itu, karya pertama dalam puluhan bahasa daerah se-Sulteng.
Bahkan, tercatat karya terbanyak berbahasa daerah berisi muatan lokal pada peluncuran kali. “Dan, saya identifikasi, dan juga mungkin karya bahan bacaan anak dengan biaya produksi per buku paling mahal,” tegasnya.
Ia menjelaskan mengapa sehingga ia mengklaim sebagai karya bahan bacaan anak dengan biaya produksi termahal. Karena menurutnya, biaya produksi per buku mencapai Rp10 juta. “Satu halaman itu, gambarnya biayanya Rp250 ribu, karena kita gunakan illustrator nasional, illustrator terbaik,” ujarnya. (bid/paluekspres)