Cukup! Berita Hoax soal Penculikan Anak Sudah Makan Korban Jiwa

  • Whatsapp

MEMPAWAH, PE – Isu penculikan anak dampaknya sudah sangat mengerikan. Kali ini korbannya seorang pengepul petai, yang akhirnya tewas dikeroyok massa, Minggu (26/3) sekitar pukul 15.40 WIB di Desa Am awang, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Korban tewas dengan sejumlah luka tusuk di bagian dada dan kepala. Hingga tadi malam, jenazah korban sedang di visum di RSUD Dr Rubini Mempawah.

Bacaan Lainnya

Dari informasi yang dihimpun Pontianak Post (Jawa Pos Group), korban bernama Maman Budiman (50), warga Jalan Ahmad Mardzuki, Pontianak. Korban berangkat dari Pontianak menuju Desa Amawang, dengan tujuan menjemput anaknya.

Rencananya, sepulangnya korban hendak mencari buah petai dari para petani setempat untuk dijual kembali ke pasar.

Rupanya, kedatangan korban menimbulkan kecurigaan dari warga setempat yang menduga korban adalah komplotan penculik anak yang saat ini sedang ramai dibicarakan.

Tak pelak, warga yang termakan informasi hoaks penculikan anak itu langsung menangkap korban.

Tidak sampai di situ, warga yang semakin ramai berkumpul tersulut emosi dan membabi buta mengeroyok korban.

Alhasil, korban babak belur dalam penganiayaan yang tidak seimbang itu.

Korban yang sudah tak berdaya kemudian dibawa ke Kantor Desa Amawang, sembari menunggu kedatangan polisi untuk mengamankan.

SPK Polres Mempawah, yang mendapatkan informasi adanya kasus pengeroyokan itu berkoordinasi dengan jajaran Reskrim serta sejumlah personel menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).

Sesampainya di Kantor Desa Amawang, massa semakin ramai dan tak terkendali. Massa semakin beringas dan membabi buta.

Upaya kepolisian mengevakuasi korban yang mengalami cidera parah dihalang-halangi warga.

Bahkan, barikade pengamanan polisi berhasil ditembus ratusan warga.

Kontan saja, korban yang sudah terkapar bersimbah darah di Kantor Desa Amawang kembali jadi bulan-bulanan warga.

Korban tewas dengan luka tusuk di bagian dada dan kepala serta luka di sekujur tubuhnya.

Ironisnya anak korban juga melihat aksi massa tersebut, namun tidak mengetahui kalau yang dikeroyok massa adalah orangtuanya.

Dirinya mengetahui kalau korban adalah bapaknya ketika berhasil diselamatkan polisi dari amukan massa yang tersulut isu penculikan anak.

Pos terkait