PARIMO, PE – Ribuan umat Hindu di pantai goda indah, Desa Torue,Kecamatan Torue, Minggu 23 Maret 2017, menggelar ritual melasti yang merupakan salah satu proses penyucian menjelang datangnya Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1939.
Dalam proses melasti ini dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Agni Teja Swara Biru Daksa, dari Griya Giri Mandala Kerta Tolai. Ribuan umat Hindu mendatangi lokasi melasti di pantai goda Indah ini sejak pukul 06.00 Wita. Deretan manusia yang berdatangan dengan beragam warna baju kebaya dan kamen.
Sembilan Pura Agung yang menaungi puluhan kelompok adat dari dua Kecamatan sambil membawa pratime dan jempanei, atau properti yang akan disimpan di Pura, yang merupakan manifestasi dari pesemayaman Sang Ida Hyang Widi Washa.
I Dewa Putu Suka menjelaskan,nganyudang malaninggumi ngamet Tirta Amerta atau menghanyutkan kekotoran alam menggunakan air kehidupan dan laut sebagai simbol sumber Tirta Amertha. Dan, ritual tersebut dilaksanakan selambat- lambatnya sore hari pemelastian, harus sudah selesai secara keseluruhan dan pratima yang disucikan sudah harus berada di Bale Agung.
Ritual Melasti ini dilengkapi dengan bermacam- macam sesajen baik sesajen khas Jawa maupun Bali. Sesajen tersebut sebagai simbolisasi Tri Murti atau tiga Dewa dalam Agama Hindu, yakni Wisnu, Siwa, dan Brahma serta diarak pula simbol singgasana Dewa Brahma, yakni Jumpana.
Adapun makna dari upacara melasti tersebut katanya, sebagai prosesi pembersihan lahir batin manusia dan alam dengan cara menghanyutkan segala kotoran dengan air kehidupan. Olehnya itu, prosesi sembahyang dilakukan pada sumber-sumber air, dilaksanakan selambat-lambatnya pada sore hari.
“Upacara ini bertujuan untuk memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Washa agar umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi nantinya,’’urainya.
Dengan melakukan beberapa prosesi dalam upacara tersebut kata dia, manusia berhak mendapatkan sari- sari kehidupan di Bumi ini, atau yang kami sebut dengan amet sarining amerta ring telenging segara. Dan, saat melakukan tapa brata penyepian di Hari Raya Nyepi, kami benar-benar bebas dari noda dan dosa.