Untuk Mendukung Program Swasembada Pangan 2016
DONGGALA, PE – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Donggala melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanakeswan) berhasil melakukan optimasi lahan pertanian seluas 2.000 hektar. Distanakeswan juga telah membangun jaringan irigasi yang mampu mengairi sawah seluas 3.000 hektar.
Hal ini disampaikan Kepala Distanakeswan Donggala Ir Sofyan Dg. Malaba, M.Si melalui Kepala Bidang Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) H. Ansar, SP, M.Si kepada Palu Ekspres, Sabtu, 12 September 2015. Ansar mengemukakan, anggaran optimasi lahan dan biaya pembangunan jaringan irigasi dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015. Anggaran optimasi lahan dan pembangunan saluran irigasi dikucurkan dalam bentuk bantuan sosial (Bansos) yang langsung kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan).
Menurut Ansar, kegiatan optimasi lahan seluas 2.000 hektar menelan anggaran sekira Rp2,4 miliar. Tiap hektar lahan yang dioptimasi menghabiskan biaya sebesar Rp1,2 juta. “Kegiatan optimasi lahan dan pembangunan jaringan irigasi untuk mengairi sawah seluas 3.000 hektar di Donggala telah terealisasi 100 persen,” ungkapnya lagi.
Sebenarnya urai Ansar, Donggala masih mendapat kucuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) untuk mengoptimasi lahan seluas 400 hektar. Namun, anggaran ini dikembalikan ke pusat, karena lahan yang dioptimasi memang sudah tidak tersedia.
Selain itu, pemerintah pusat juga menyiapkan anggaran dalam APBN-P untuk membiayai pembangunan saluran irigasi untuk mengairi 7.000 hektar sawah. Namun, dari jumlah itu yang bisa direalisasi hanya pembangunan saluran irigasi untuk sawah seluas 2.000 hektar. “Karenanya, dana APBN-P untuk pembuatan saluran guna mengairi sawah seluas 5.000 hektar direlokasi pemerintah provinsi ke kabupaten lain di Sulteng,” jelas Ansar.
Ansar mengemukakan, pemerintah pusat mengucurkan bantuan sosial (Bansos) baik yang berasal dari APBN maupun APBN-P 2015 bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian di Kabupaten Donggala, dengan tujuan besar adalah swasembada pangan 2016. Dia optimistis, Kabupaten Donggala bisa menjadi salah satu daerah penghasil pangan terbesar di Sulteng. “Setidaknya, kita bisa swasembada pangan untuk wilayah kita sendiri,” pungkasnya.(fal)