PALU EKSPRES, PALU – Aksi 313 tak hanya dilakukan di Jakarta. Aksi yang menuntut Presiden Jokowi turun tangan dalam kasus penistaan agama oleh calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, juga dilakukan di Palu.
Berbeda dengan di Jakarta, massa aksi 313 di Palu mendatangi dan menyegel tempat karaoke Inul Vista, yang merupakan tempat hiburan milik pedangdut Unul Daratista.
Massa menilai Inul telah melakukan pelecehan terhadap ulama, atas komentar-komentarnya di media sosial instagram beberapa waktu lalu.
Puluhan massa aksi menuntut permohonan maaf dari Inul Daratista. Mereka mendatangi tempat karaoke itu usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid DPRD Kota Palu sekitar pukul 13.00 Wita. Kebetulan, lokasi karaoke Inul Vizta hanya sekitar 100 meter dari masjid.
Dalam orasinya, salah seorang pendemo, Imam Sudirman mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Inul merupakan satu bentuk penistaan kepada ulama. Apalagi pernyataan itu dilontarkan setelah pertemuannya dengan Ahok, yang nyatanya sudah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus penistaan agama.
Selain berorasi, masa aksi juga mendorong pintu pagar besi yang terkunci, sambil berteriak meminta manajemen Inul Vizta untuk menemui mereka.
Tak lama kemudian, pihak manajemen melalui proses negosiasi, akhirnya bersedia menerima perwakilan masa aksi di dalam gedung karaoke.
“Kami hanya meminta Inul Daratista meminta maaf kepada umat muslim dalam waktu 24 jam dari sekarang,” kata Ketua Presidium Forum Umat Islam (FUI) Sulteng, ustad Hartono M Yasin.
“Setelah ada pernyataan yang begitu menyakitkan, maka Inul secara pribadi harus menyampaikan kepada publik permohonan maaf,” ujar perwakilan FUI lainnya, Ustad Ali Firdaus.
BACA: Hina Ulama, Inul Daratista Dipolisikan
Sementara manajer Inul Vista, Abdi menyatakan kepada masa aksi bahwa mereka akan berupaya melakukan komunikasi dengan Inul Daratista sesuai permintaan pengunjuk rasa.
“Kami hanya karyawan biasa dan mempunyai keterbatasan, tetapi kami akan mencoba untuk menghubungi Inul Daratista,” kata Abdi.
Perdebatan tak bisa dihindarkan, hingga akhirnya perwakilan masa aksi meminta managemen untuk membuat surat pernyataan hitam di atas putih.