PALU EKSPRES, BANDUNG – Penceramah asal India, Zakir Naik menyatakan bahwa Muslim dilarang memilih pemimpin dari kalangan lain atau Non Muslim. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjawab pertanyaan seorang jemaah perempaun, Sofi (35) yang bertanya soal kepemimpinan dalam Islam.
“Seorang muslim seharusnya tidak memilih non-muslim walau dia telah bekerja dengan baik,” kata Zakir Naik dalam ceramah bertajuk Visit Indonesia 2017 di gedung Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Minggu (2/4).
Sofia menambahlan pertanyaannya dengan memberi contoh, bagaimana dengan pemimpin Non Muslim yang peduli dengan Muslim. “Dan membangun beberapa rumah ibadah untuk muslim,” katanya.
“Dia membangun tempat ibadah untuk muslim tapi tidak salat. Itu munafik (hipokrit),” jawab Zakir, tegas.
Merujuk pada Al-Quran, kata Zakir, kesuksesan seseorang bukan dari hasil kemampuannya membangun gedung-gedung atau jalan. “Sukses sebenarnya adalah iman, keyakinan. Apakah dia beriman?” kata Zakir.
“Dia beriman dengan agamanya sendiri,” kata Sofi. “Iman adalah percaya kepada Allah dan Al-Quran,” ujar Zakir.
Dalam kesempatan itu jua, Zakir membahas soal makna kata aulia dalam Al-Quran, tidak secara spesifik mengacu pada arti pemimpin semata. “Banyak yang salah paham. Tidak spesifik pemimpin tapi (pemimpin) bagian dari makna aulia,” katanya.
Untuk diketahui, selain di UPU Bandung, ceramah bertajuk Zakir Naik Visit Indonesia 2017 akan menyambangi sejumlah kota di Indonesia. Setelah Bandung, selanjutnya Yogyakarta, Ponorogo, Bekasi, dan Makassar.
(MS/Palu Ekspres)