PALU EKSPRES, TOLITOLI – Pasca banjir bandang yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Tolitoli, kini masyarakat khususnya di wilayah perkotaan kesulitan mendapatkan air bersih dari PDAM Tolitoli. Sehingga, ribuan warga terpaksa mendatangi benduangan di Kelurahan Tuweley.
“Sudah dua hari air PDAM tidak mengalir, kami kesulitan membersihkan rumah dan barang kami yang penuh dengan lumpur, sehinggga kami sekarang ini hanya bisa bersihkan barang dengan pakaian di bendungan Tuweley ini,” kata Fitri warga Kelurahan Baru saat ditemui di lokasi bendungan Tuweley.
Menurutnya, rumahnya yang saat ini penuh lumpur, belum dapat dibersihkan karena tidak tersedianya air dari PDAM sejak terjadinya banjir.
Direktur PDAM Tolitoli, Arnold dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan, penyebab tidak mengalirnya air karena pipa induk yang di Mukosa, hanyut terbawa derasnya arus banjir.
“Saat banjir pipa induk sebanyak tiga batang hanyut, jadi terputus jaringan air,” ujarnya.
Namun saat ini kata Arnold, pihaknya sudah memerintahkan stafnya untuk memperbaiki jaringan air yang terputus. Diharapkan, dalam waktu dekat semuanya sudah selesai dibenahi.
“Iya, sekarang anggota saya lagi memperbaiki jaringan yang rusak, kita tunggu saja selesai, yang jelas tidak lama semuanya akan selesai,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun Palu Ekspres, pasca terjadinya banjir aktifitas perkantoran lumpuh. Hampir semua perkantoran yang berada di wilayah perkotaan, terendam banjir sehinggga PNS yang masuk kantor pada Senin 5 Mei 2017, hanya datang membersihkan kantor yang penuh dengan lumpur.
Informasi terakhir, sudah 5 orang yang dinyatakan meninggal dunia, 1 warga Anoa kelurahan Tuweley, 1 warga Kelurahan Tambun, 2 warga Desa Tunading Kecamatan Laminasi, semuanya terseret arus banjir. Seorang lagi adalah warga Desa Banagan kecamatan Dondo yang tertimpa pohon tumbang.
(Mg6/Palu Ekspres)