JAGUNG HIBRIDA – Salah satu varietas yang dikembangan adalah jagung hibrida. Varietas ini bisa dikembangkan di lahan kering.
SIGI, PE – Dalam rangka meningkatkan produktifitas komoditas unggulan di Sigi, Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakkan) Kabupaten Sigi bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng. Kerjasama ini menyangkut dengan pengembangan lahan kering untuk penanaman jagung hibdrida dibeberapa wilayah di Sigi.
Kepala Distanakkan Sigi Syahriar Chalik mengatakan, dalam kerjasama ini pihaknya meminta BPTP melakukan kajian dan penelitian terhadap bibit jagung yang bisa membantu para petani dilahan kering. Jika ini berhasil maka produksi jagung di Sigi bisa meningkat dua kali lipat.
“Pengembangan tanaman jagung Hibrida sedang dikembangkan di Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan yakni dengan mengawinkan jagung jantan dan betina sehingga kedepan bisa menghasilkan hibrida, ” kata Syahriah Chalik di ruangannya, Senin 19 Oktober.
BPTP kata Syahriar memiliki berbagai inovasi dalam pengembangan Jagung. Ia yakin hasil kajian ini bakal berhasil dan bibitnya segera disalurkan kepada kelompok tani di 15 kecamatan di Sigi ditahun ini. “Segera kita lakukan penyediaan bibitnya jika sudah selesai, ” tambahnya.
Distanakkan menargetkan tahun 2016 Sigi akan menjadi sentra tanaman jagung nasional karena memiliki potensi dan lahan pengembangan jagung yang memadai. Dibanding daerah lain di Sulteng, Sigi adalah tiang penyangga perekonomian tani. Hal ini bisa dimungkinkan jika ada inovasi terbarukan yang dilakukan dalam pengembangan tersebut. “Kami akan melakukan inovasi-inovasi dalam hal pengembangan komoditas, baik itu padi, kakao, kedelai dan jagung. Upaya kami tidak lain adalah untuk membuat Sigi sebagai sentra penghasil jagung terbesar, ” tutupnya. (mg02)