Gubernur Lepas Kontingen Pesparawi Sulteng

  • Whatsapp
FOTO B online

PALU EKSPRES, PALU – Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola menitipkan harapan kepada kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) dari Provinsi Sulteng, yang akan mengikuti ajang Pesparawi tingkat nasional XII tahun 2018 di Pontianak Kalimantan Barat, agar dapat meningkatkan prestasi yang telah diraih pada ajang yang sama tiga tahun lalu di Ambon. Pada ajang Pesparawi di Ambon, Provinsi Sulteng berhasil meraih 8 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu, meski belum mendapat predikat Champion. Olehnya, Gubernur menyampaikan apresiasinya kepada Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota, yang telah berupaya keras terkait pembinaan kepada para peserta perwakilan Sulteng.
“Semoga prestasi yang diperoleh tiga tahun lalu bisa dipertahankan, dan kalau boleh ini bisa ditingkatkan. Mudah-mudahan harapan ini bisa terwujud, apa yang ditampilkan betul-betul bisa menjadi sesuatu yang kita banggakan,” kata Gubernur, saat melepas secara resmi Kontingen Pesparawi Sulteng, di ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Jumat 27 Juli 2018.
Selain itu, Gubernur juga berpesan selain meraih prestasi, pelaksanaan Pesparawi juga diharapkan dapat memberikan makna dan manfaat kepada para peserta, sebagai media mewujudkan semangat keimanan, kebersamaan antarsesama umat Kristiani, yang nantinya dapat menghasilkan rasa cinta, rendah hati, lemah lembut dan sabar. “Ini hal yang penting bagi pemantapan wawasan keagamaan melalui persembahan puji-pujian kepada Tuhan, untuk meningkatkan persatuan serta kerukunan baik internal maupun antarumat beragama,” ujar Gubernur. Gubernur menekankan, agar para peserta Perparawi Sulteng mampu memperlihatkan kesungguhan dan tanggung jawab sebagai utusan daerah, untuk berbuat yang terbaik disertai dengan semangat yang tinggi dan disiplin.
Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Dr. H. Rusman Langke menambahkan, Pesparawi merupakan salah satu sumbangsih nyata umat beragama, dalam mewujudkan keberagaman agama dan budaya sebagai salah satu aset bangsa. Menurutnya, hal ini dapat menggambarkan kerukunan kebersamaan dan rasa persaudaraan tanpa batas, sebagai sarana memperkokoh toleransi antarumat beragama di Indonesia.
“Jika nilai-nilai rohani yang terkandung dalam kidung puji-pujian kepada Tuhan diamalkan dalam kehidupan sehari-sehari, maka akan semakin menambah keimanan dan keluhuran budi pekerti, baik dalam bertutur kata maupun dalam bertingkah laku dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Rusman. Rusman menekankan, nilai luhur yang terkandung dalam nyanyian Pesparawi jangan hanya indah diucapkan, tetapi juga perlu untuk diamalkan dalam kehidupan terutama dalam menjalin hubungan antarumat beragama maupun berbangsa dan bernegara. “Jadikan kesempatan yang indah untuk memuliakan Tuhan ini, dibarengi dengan sikap dan tindakan yang baik, sehingga pujian kepada Tuhan menjadi berarti dan bermakna. Di sisi lain, lahirkan komitmen rohani dan moral di tengah perbedaan, untuk mewujudkan suatu tatanan kehidupan beragama yang damai,” tuturnya.
Sekretaris LPPD Provinsi Sulteng, Kaleb Tokii menyebutkan, pada perhelatan Pesparawi Nasional XII di Pontianak yang digelar pada 28 Juli 2018-4 Agustus 2018, kontingen Sulteng mengirim sebanyak 457 orang yang terdiri dari 281 orang peserta dan 176 orang pendamping serta penggembira. Kontingen Sulteng dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Sulteng, Hidayat Lamakarate yang bertindak sebagai Ketua Kontingen.
Para peserta asal Sulteng, masing-masing mengikuti cabang paduan Suara Dewasa Campuran yang diwakili peserta asal Kota Palu, Paduan Suara Remaja Pemuda dari Kota Palu, Paduan Suara Anak dari Morowali Utara, Paduan Suara Pria dari Poso, Paduan Suara Wanita dari Poso, Vokal Grup dari Sigi, paduan Suara Etnik dari Banggai Kepulauan, Penyanyi Solo Remaja Pemuda Putra dari Banggai Laut, Penyanyi Solo Remaja Pemuda Putri dari Parigi Moutong, Penyanyi Solo Anak 7-9 tahun dari Donggala, Penyanyi Solo Anak 10-13 tahun dari Morowali, Musik Pop Gerejawi dari Banggai, dan Pameran yang diwakili oleh Tojo Una-una.
Kaleb menjelaskan, secara umum Pesparawi bertujuan memotivasi umat Kristen untuk menggali bakat-bakat di bidang musik dan vokal, sehingga dapat mempersembahkan pujian yang terbaik untuk Tuhan sebagai ekspresi iman Kristiani. “Pesparawi dimaksudkan sebagai wacana untuk meningkatkan kesadaran beragama, dalam kehidupan untuk takwa kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Selain itu, juga dimaksudkan sebagai sarana kesaksian, dan sebagai wujud partisipasi umat Kristiani dalam pembangunan nasional, secara khusus di bidang mental spiritual,” jelas Kaleb.

Pos terkait