PALU EKSPRES, SIGI -Para Pedagang Daging Sapi yang ada di Pasar Biromaru Kabupaten Sigi meminta agar rumah potong hewan (RPH) segera dapat dibangun kembali.
“RPH yang ada hancur karena gempa. Untuk itu kami meminta pemerintah untuk dapat segera membangunkan RPH lagi,” kata Fendi, salah seorang pedagang sapi yang ada di Pasar Biromaru, Senin 14 Januari 2019.
Kata Fendi, kalau memang belum bisa dilakukan pembangunan kembali RPH yang ada, sebaiknya dilakukan rehab terlebih dahulu. “Kalau yang direhab sekarang RPH yang lama yang ada di pasar yang dulu. Namun kami belum mengetahuinya, apa nanti di situ tempat pemotongan yang baru atau bagaimana kami tidak tahu, apa tidak ada juga informasi,” akunya.
Dia mengakui untuk saat ini dirinya bersama rekan pedagang daging sapi lainnya yang ada di pasar Biromaru melakukan pemotongan di rumah masing-masing. Olehnya, dia berharap pemerintah terkait dapat memberikan solusi terhadap persoalan mereka saat ini.”Tidak efektif kalau Cuma di rumah ba potong, beda sekali kalau ba potong di RPH semuanya tinggal beras torang dapa,” ungkapnya.
Seiring semakin banyaknya permintaan masyarakat terhadap daging yang sehat khususnya daging sapi sebagai sumber utama protein hewani yang terus meningkat saat ini. Hal ini menyebabkan intensitas pemotongan juga meningkat. “Oleh karena itu, keberadaan RPH sangat diperlukan, karena dalam pelaksanaannya dapat menjaga kualitas baik kebersihannya, kesehatannya, ataupun kehalalan daging untuk dikonsumsi masyarakat,” kata Dani, salah seorang padagang daging lainnya menambahkan.
Dani beserta rekan pedagang daging lainnya menyatakan, kalau terus menerus melakukan pemotongan hewan di rumah masing-masing, tentu lambat laun akan membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak bersih. Tentunya hal ini dapat menimbulkan penyakit yang dapat membahayakan bagi pedagang dan keluarganya serta bagi masyarakat setempat.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sigi Muhammad Ali, Senin 14 Januari 2019 mengakui, untuk saat ini memang para pedagang memotong hewannya di rumah masing-masing. “RPH yang ada sudah rusak dan tidak layak digunakan lagi pasca gempa. Oleh karena itu, untuk sementara waktu pemotongan hewan akan dilakukan di RPH yang lama yaitu di pasar biromaru yang dulu,” ujarnya.