Pulau di Pusaran Peradaban Dunia

  • Whatsapp

Nur Sang Adji . Foto: Dok. PE


oleh Nur Sang Adji

Bacaan Lainnya

Inilah tiga pulau (TMT :Tidore, Maitara, Ternate) atau TMT (Ternate, Maitara, Tidore). Gugusan ini yang jadi saksi penentu bagi pengakuan tanpa syarat bahwa bumi itu bulat.

Bagaimana tidak?. Di tiga pulau inilah Spanyol dan Portugis yang bersengketa dalam pembagian wilayah berbasis keyakinan bahwa bumi itu datar, menemukan jawaban. Kesepakatan yang diperteguh dengan perjannjian Teordisillas tahun 1494 itu, batal. Diganti dengan perjanjian baru, Saragosa pada 1529.

Demikianlah sekelumit yang saya baca di buku berjudul “Merambah Episentrum Baru. Sebuah Ontologi dari Negeri Rempah”. Buku ini dikirim langsung oleh penulisnya, karib senior ku, Syaiful Bahri Rurai. Sosok anggota DPR pusat yang sangat produktif dan giat dalam kajian literasi.
Sesungguhnya, jauh sebelumnya, yaitu pada abad ke 7, era dinasti T’ang di China, kontak dagang telah terjadi. Di era ini, pulau di gugusan utara Maluku ini telah didatangi pelaut, China, Arab, Melayu dan Jawa. Karena dari sinilah, cengkih dan pala berasal. Bahkan, lebih jauh lagi sebelum masehi (BC), negeri ini sudah terhubung sejagad karena perdagangan cengkih. Brierley menulis, “Quin of Sheba brought precious stones, gold and spices to Solomon in 992 BC (Before Crist)”.

Ketika China dikuasai Mongol, jalur perdagangan klasik ini terputus selama 200 tahun. Meski, Khubilai Khan (1215-1294), cucu Jenghiz Khan pernah menyerang Jawa dengan 30 ribu pasukan dan 1000 kapal, namun dipatahkan oleh Raden Wijaya dari Majapahit. Interupsi jalur dagang inilah yang menjadi sebab awal, pelaut Europa mencari jalan sendiri menuju ke pusat produksi rempah, Cengkih dan Pala. Dimotori oleh Partugis dan Spanyol.

Mereka berlayar dengan arah bertolak belakang di waktu berselang, mengikuti perjanjian pembagian wilayah. Spanyol ke arah barat, Portugis ke arah timur, lalu heran ketika bertemu. Pertemuan yg nyaris perang itu, akhirnya memproduksi persekutuan antara Portugis dengan kesultanan Ternate. Dan, Spanyol dengan kesultanan Tidore.

Adalah Ferdinand Magellan, yang memimpin expedisi bangsa spanyol dengan lima kapal dan kekuatan armada 234 Orang. Mereka bertolak dari pelabuhan Sevilla Spanyol pada 08 September 1519. Belakangan, sejarah membuktikan tinggal satu kapal dengan 19 awak tersisa yang berhasil pulang ke Europa pada tahun 1522.

Pos terkait