Gubernur Sulteng: Dibalik Bencana Ada Berkah Pembangunan

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Gubernur Sulawesi Tengah H. Longki Djanggola mengatakan di balik bencana alam gempabumi magnitudo 7,4 pada 28 September 2018 yang menimbulkan kerusakan di tiga wilayah terdampak yakni, Kota Palu, Donggala dan Sigi namun juga membawa berkah dengan adanya pembangunan kembali dari kerusakan. “Terbukti dua kantor baru di Palu yakni Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam di lingkungan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan diresmikan penggunaannya hari ini,” kata Gubernur Longki ketika meresmikan gedung tersebut di Palu, Selasa (29/1/2020).

Gubernur Loingki mengatakan dengan adanya gedung yang sangat representatif ini tentu akan menambah semangat kerja bagi para pegawai yang ada untuk semakin meningkatkan kinerjanya.

Bacaan Lainnya

“Kalau sebelumnya mungkin karena kantor rusak dan bekerja tidak nyaman, maka sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak semangat bekerja,” kata dia.

Apalagi baik gedung kantor Balai Besar TNLL dan BKSDA masing-masing bangunannya sangat memadai dan seharusnya akan lebih memotivasi pegawai yang ada untuk lebih meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Balai Besar TNLL merupakan pengelola kawasan cagar biosfer Lore Lindu selama ini banyak dihadapkan pada masalah-masalah yang terjadi di dalam kawasan konservasi. Termasuk bagaimana menjaga dan mengawasi keberadaan kawasan konservasi yang luasnya tidak sedikit itu.

“Sementara di satu sisi jumlah pegawai dan petugas yang ada di balai sangatlah terbatas. Sedangkan luas kawasan yang harus dijaga mencapai seluas 215.000 hektare yang terbagi dalam dua wilayah administrasi yakni sebagian masuk dalam wilayah Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi,” katanya.

Karena itu, dibutuhkan koordinasi dan sinergi bersama dengan semua pihak terkait yang ada di tingkat pusat dan daerah. Bekas pertambangan emas tanpa izin (PETI) Dongi-Dongi harus dijaga dan diawasi secara baik agar tidak lagi menjadi masalah seperti yang terjadi beberapa tahun lalu diserbu para penambang emas dan harus ditertibkan oleh petugas.

“Saya berharap ke depan ini Kepala Balai TNLL bisa lebih meningkatkan pengawasan dan pengtamanan bersama dengan pihak berwenang agar tidak ada lagi kegiatan di eks PETI tersebut,” pinta Gubernur.

Pos terkait