Kadiv Humas Pola Sulteng Didik Supranoto mengaku, unjuk rasa ini awalnya berjalan aman dan damai. Ia menuding aksi mahasiswa ini telah disusupi oknum yang memprovokasi. Akibatnya kata dia, aksi berakhir ricuh yang ditandai pelemparan batu kearah petugas. Petugas pengendali massapun lanjut dia dierahkan untuk membubarkan masa aksi disertai imbauan agar tidak anarkis.
“Kami melakukan penyemprotan air dengan mobil water canon dan menembakkan gas air mata,”tulis Didik Supranoto melalui rilisnya. Dalam upaya pengamanan ini, pihak Polda Sulteng menurutnya mengamankan sedikitnya 29 oknum. Yakni 28 mahasiswa dan 1 masyarakat umum.
26 diantaranya dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Polda Suteng karena mengalami trauma. Yaitu 10 orang personil kepolisian dan 11 mahasiswa by serta 5 orang warga. Terhadap mahasiswa dan warga yamg diamankan, pihaknya lanjut Didik masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui peran masing-masing. Ia mengaku perkembangan hasil pemeriksaan akan terus diinfirmaskan. “Menyampaikan pendapat dimuka umum diatu undang undang. Tetapi harus dilakukan secara damai, masa yang sebagian besar menempuh jenjang pendidikan tinggi sangat disayangkan mudah terprovokasi dan berbuat anarkhis,”pungkasnya. (mdi/kia/palu ekspres)