PALU EKSPRES, PARIMO– Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), menerapakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Parimo.
Dalam penerapan program ini, Dispusaka menggandeng salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) Ittihaadul Ummah Parigi dalam program kegiatan pekan anak cinta Alquran.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parimo, Kamiludin Passau mengatakan, kegiatan tersebut dimulai sejak Rabu lalu, dan berlangsung selama 12 hari. Dispusaka Parimo kata dia, terus melebarkan sayap menjalin kemitraan dengan pihak eksternal untuk penerapan program TPBIS tersebut.
TPBIS lanjut dia merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomiten meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan. Menurutnya, TPBIS yang digelar selama 12 hari itu menggelar berbagai kegiatan diantaranya, menulis, membaca, dan menghafal (3M).
Menurutnya, program Nasional TPBIS bertujuan membagun sinergitas dan kolaborasi dari berbagai pihak. Sehingga, tercipta inovasi- inovasi daerah yang dibingkai dengan kreativitas yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami membuka diri untuk senantiasa membangun sinergitas dengan siapa saja dan pihak manapun dalam rangka kemitraan untuk sama-sama membangun daerah ini,” ujar Kamiludin di Parigi, Sabtu (24/4).
Kata dia, meskipun program TPBIS ini adalah program Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia, namun program ini seluas luasnya diberikan kepada daerah. Agar daerah mampu berinovasi dan berkreativitas sesuai tagline visinya yakni, literasi untuk kesejahtraan.
Sementara, pembina kegiatan Ponpes Ittihaadul Ummah Parigi, Nusrah M. Qasim mengatakan, hal ini merupakan pertimbagan dari pihaknya, sehingga kegiatan pekan anak cinta Alquran dilaksanakan kerjasama dengan Dispusaka Parimo. Dikarenakan banyaknya peserta yang berminat mengikuti kegiatan dari kalangan anak-anak khususnya yang ada dalam wilayah Kota Parigi.
“Ini menjadi pertimbangan kami untuk jalin kerjasama dengan Dispusaka Parimo, karena peserta kebanyakan anak-anak. Selain itu Dispusaka juga memiliki program TPBIS dengan kegiatannya berbentuk kelas literasi yang pro pendidikan, apalagi dalam momentum bulan suci Ramadan ini,” ujarnya.
Sementara itu, pembina Yayasan Pondok Pesantren Ittihaadul Ummah Parigi sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Parimo KH. Muhammad Qasim Abdul Madjid merasa bersyukur bahwa, pihaknya telah bermitra dengan Dispusaka Parimo,
Sehingga, ia berharap dengan pola kerjsama tersebut dapat merangkul dari pihak manapun untuk bersama-sama membantu terlaksananya program TPBIS tersebut.
“Rasa syukur kami atas pola kemitraan yang dibangun oleh Dispusaka. Sehingga dapat membantu kami atau kepada pihak manapun untuk memanfaatkan fasilitas publik yang tersedia,” ucapnya.
Apalagi program ini tambahnya, telah didukung dengan banyaknya koleksi buku. Sehingga dapat membantu memperluas khazanah keilmuan dan pengetahuan generasi yang ada di Parimo di masa yang akan datang, khususnya generasi muslim agar lebih paham dan mendalami ajaran agama Islam secara Kaffah atau menyeluruh. (asw/palu ekspres)