Menyiapkan Remaja yang Berkarakter

  • Whatsapp
MHD natsir. Foto: Istimewa

Oleh MHD. Natsir (Dosen Jurusan PLS FIP UNP Padang)

REMAJA merupakan aset bangsa yang akan menjadi pilar pembangunan di masa mendatang. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas remajanya. Apabila generasi penerus bangsanya berkualitas, maka upaya untuk mewujudkan bangsa yang maju dan bermartabat menjadi lebih mudah. Remaja yang berkualitas menjadi salah satu harapan dan garansi bagi suatu bangsa untuk memperoleh masa depan yang lebih baik.
Remaja yang berkualitas merupakan remaja yang memiliki perilaku dan karakter yang baik. Terwujud dalam bentuk perbuatan dan perilaku yang benar untuk dirinya dan orang lain dalam kesehariannya. Begitu banyak tokoh dan peristiwa yang memperlihatkan peran generasi muda dalam perjuangan bangsa. Bahkan Syahrir ketika terlibat dalam perjuangan bangsa ini masih sangat muda. Artinya kemerdekaan bangsa ini tidak terlepas dari peran generasi muda yang memiliki andil besar terhadap kemerdekaan bangsa ini.
Namun menjadi remaja yang berkualitas tidaklah mudah. Selain faktor internal sebagai fitrah remaja yang masih dalam tahap perkembangan dalam mencari dan membangun identitas diri, mereka juga banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dari berbagai peristiwa yang melibatkan remaja, seperti perampokan, pembunuhan, peredaran narkoba dan kejahatan lainnya.
Ada beberapa kebiasaan perilaku remaja yang meresahkan bagi masyarakat. Kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri atau orang lain tanpa berpikir bahwa apa yang dilakukan itu salah. Suka melakukan tindak kekerasan, tidak jujur, tidak memiliki rasa hormat terhadap orangtua, guru, dan semua yang harus dihormati mereka, berbuat jahat pada teman sebaya, fanatisme yang berlebihan, menggunakan bahasa yang tidak baik, menurunnya etika kerja, egois, tidak memiliki tanggungjawab sebagai warga negara, dan perilaku seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan bunuh diri. Apabila perilaku seperti ini terjadi pada remaja, maka perlu khawatir terhadap keberlangsungan kualitas generasi yang lebih baik (Lickona, 1996).
Padahal berdasarkan data sensus penduduk yang dikeluarkan BPS pada 2020 Indonesia memiliki jumlah penduduk generasi Z sebanyak 29,17 juta jiwa. Banyaknya jumlah generasi Z tentunya memberikan dampak positif sekaligus negatif. Karena menurut data KPAI jumlah anak yang berhadapan dengan hukum mencapai 1.251 kasus dan penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) pada anak-anak mencapai 344 kasus. Kondisi ini memberikan gambaran pentingnya pengelolaan generasi muda secara baik agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Kehidupan para remaja yang ditandai dengan berbagai bentuk kenakalan menjadi bukti lemahnya karakter remaja. Selama dasawarsa terakhir ini, di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan tingkat kejahatan yang dilakukan remaja, khususnya masalah sosial, psikologi, budaya, dan karakter.
Sebenarnya ketika remaja sudah melakukan hal-hal yang meresahkan masyarakat tanpa merasa bersalah terhadap perbuatan tersebut, maka hal ini tentu saja perlu diwaspadai. Ini dimaksudkan bukan mencari siapa yang bertanggung jawab dan bersalah, namun mencari solusi untuk mengatasi kondisi seperti ini. Maka dalam hal ini sangat diharapkan peran keluarga dalam penguatan karakter remaja. Keluarga memiliki peran yang lebih besar mewujudkan remaja yang memiliki karakter kuat. Remaja perlu bimbingan dan arahan dari orang-orang terdekat, salah satunya adalah orangtua melalui pengasuhan yang baik dalam keluarga. Karena keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi remaja. Dalam hal ini keluarga memiliki tanggung jawab dalam membentuk dan membangun karakter pada para remaja melalui pengasuhan.
Pengasuhan merupakan suatu bentuk kegiatan yang kompleks yang dilakukan secara individual atau secara bersama untuk memberikan pengaruh terhadap hasil dalam jangka waktu panjang. Karenanya pengasuhan dapat diartikan sebagai bentuk aplikasi dari sebuah keinginan yang dilakukan orangtua atau orang dewasa kepada anak, untuk membimbing dan mengarahkannya agar bisa menjadi anggota masyarakat yang baik. Memiliki karakter yang tidak hanya memberikan manfaat bagi dirinya, tetapi juga masyarakat di sekitarnya.
Dalam memberikan arahan dan bimbingan terhadap para remaja, perlu adanya kerjasama yang dilakukan oleh orangtua dengan keluarga besar. Di samping itu juga perlu melibatkan masyarakat sekitar. Sehingga bimbingan yang diberikan menjadi lebih komprehensif dengan melibatkan seluruh komponen dalam keluarga dan masyarakat dalam menyiapkan remaja yang berkarakter.
Pembentukan karakter yang kuat ini menjadi sangat penting, khususnya bagi remaja yang merupakan generasi penerus untuk mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. Remaja harus disiapkan agar bisa memiliki sumber daya yang dapat diandalkan bagi pembangunan nasional. Kondisi terbaik yang menjadi keinginan setiap individu bagi masa depan bangsa ini berada di tangan generasi yang hidup saat ini. Semakin baik karakter generasinya, maka diharapkan akan semakin baik pula kehidupan bangsa ini di masa depan. Tentu saja kondisi sebaliknya haruslah dihindarkan. Lahirnya generasi yang tidak berkarakter dan memiliki perilaku yang buruk dan menjadi beban bagi bangsa ini di masa mendatang.
Karenanya perhatian, pengawasan dan bimbingan orangtua merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menyiapkan remaja yang berkarakter. Diharapkan hal ini dapat memberikan dampak yang baik terhadap perkembangan fisik dan mental remaja. Sehingga akan terbentuk watak dan karakter yang kuat di masa dewasanya.
Dalam konteks inilah keluarga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap proses pembentukan karakter remaja. Walau saat ini telah terjadi pergeseran terminologi patut dan tidak patut, ukuran baik dan tidak baik, serta gencarnya budaya digital yang mungkin mempengaruhi remaja dalam bersikap. Untuk itu peran orangtua sangat diharapkan dalam memberikan pemahaman yang utuh kepada para remaja sebagai bekal mereka sebelum memasuki lingkungan masyarakat yang lebih luas lagi. Sikap dan keteladanan orangtua dalam keluarga sangat dibutuhkan para remaja dalam masa perkembangan mereka. Karena pada tahap perkembangannya, bimbingan yang baik oleh keluarga merupakan dasar bagi remaja dalam bersikap terhadap lingkungannya. Sehingga dalam hal ini dapat dipahami bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan watak, karakter, dan kepribadian seseorang remaja.
Di tengah pandemi yang belum terlihat akan segera berakhir ini, kita harus tetap menyiapkan para remaja sebagai generasi terbaik yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Remaja yang tidak hanya tahu dan suka dengan kebaikan, tetapi mampu dan bisa berbuat baik dalam kehidupannya sehari-hari. Itulah sesungguhnya karakter remaja yang diharapkan. ***

Pos terkait