PALUEKSPRES, JAKARTA- Pandemik covid-19 yang berlangsung hampir selama dua tahun terakhir ini menyebabkan bertambahnya jumlah kemiskinan di Indonesia. Terutama kemiskinan kronis dan ektrem.
Kemiskinan ekstrem menempati 1 persen dari seluruh level kemiskinan yang harus pemerintah RI tanggulangi hingga tahun 2024. Hal itu dikatakan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam konferensi Pers seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kantor Kompas Gramedia Grup, Kamis, 23 September 2021.
Menurut wapres, kemiskinan ini mencapai 27 juta lebih. Dari jumlah itu, kemiskinan Ekstrem mencapai 10 juta lebih.
“Yang akan diselesaikan (terlebih dahulu) adalah 10 juta lebih. Untuk itu maka BPM2K merencanakan (tahun) 2021 itu sekitar 20 persen, artinya 2 jutaan lebih dari kemiskinan eksrem. Ini yang paling berat karena waktunya tinggal sebentar,” ujar Wapres RI, KH Ma’ruf Amin.
Sisanya kata dia, harus diselesaikan pada tahun 2022 dan 2023, masing2 30-35 persen. lalu sisanya lagi, akan diselesaikan pada 2024.
Menurut Wapres diharapkan tidak ada hambatan maka pada 2024 masalah kemiskinan ini terselesaikan. “Karena roadmapnya sudah dipersiapkan. Tetapi tergantung kondisi di lapangan. Tetapi rencana2 yang disediakan kita optimis. Kita akan berusaha Nol,”tandas Wapres.
Untuk tahun 2021 ini ditargetkan di ada di tujuh provinsi dengan 35 Kabupaten dan Kota terdapat di Jawa, Maluku dan Papua. (aaa/pe)