PALUEKSPRES, JAKARTA- Bila Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak Omicron akan terjadi pada akhir Januari usai libur Natal dan Tahun Baru, maka berbeda dengan pendapat Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.
Menurut Dicky, puncak kasus akan terjadi pada Februari hingga Maret. Sebab periode itu, imunitas masyarakat yang divaksinasi mulai turun, sementara populasi masih berjuang menghadapi varian Delta dan Omicron.
”Yang rawan itu justru Februari–Maret. Periode itu masyarakat yang sudah divaksin makin menurun imunitasnya. Di situlah Delta dan Omicron bisa masuk kalau kita tak melakukan mitigasi.” Demikian Dicky menyatakan seperti dilansir dari Jawapos, Senin (10/1/2022).
Menurut Dicky, berkaca dari kasus varian Delta di India saat itu yang terjadi pada Maret–April. Indonesia justru baru mencapai puncaknya saat Juni–Juli 2021.