14 Desa di Parimo di Terjang Banjir, Satu Orang Meninggal

  • Whatsapp
Badan Jalan di Desa Balinggi Jati tertutup oleh tumpukan kayu. (Foto: Aswadin/Palu Ekspres.com)
Badan Jalan di Desa Balinggi Jati tertutup oleh tumpukan kayu. (Foto: Aswadin/Palu Ekspres.com)

Parigi Moutong, PaluEkspres.com – Sebanyak 14 Desa di Kecamatan Torue dan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong diterjang banjir, Senin (29/5/2023) malam. Belasan desa terdampak itu terdapat di Kecamatan Torue dan Kecamatan Balinggi.

Dalam peristiwa itu dikabarkan satu orang warga Desa Balinggi Jati hilang diduga terbawa arus banjir.

Demikian diungkapkan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Amirudin dilokasi banjir Desa Tolai, Sslasa (30/5/2023).

“Kecamatan Torue enam Desa terdampak, yakni, Desa Tolai, Tolai Barat, Tolai Timur dan Desa Astina. Kemudian, Kecamatan Balinggi, delapan Desa diantaranya, Desa Catur Karya, Braban, Desa Laebagu, Desa Suli Indah, dan Balinggi, yang terparah adalah Desa Balinggi Jati,” ujarnya.

Kemudian, di Desa Balinggi Jati juga, untuk saat ini tidak ada akses jalan. Sebab, banyak tumpukan kayu yang terbawa luapan banjir. Dilokasi itu pula ditemukan mayat perempuan.

Namun, mayat tersebut kata dia, sudah ditemukan oleh warga bekerjasama dengan aparat keamanan dan Basarnas sekira pukul: 06.00 WITA.

“Dan sekarang jenazah disemayamkan dirumah keluarga,” ujarnya.

Menurut dia, pada saat hujan lebat dan banjir melanda wilayah tersebut, warga mulai mengungsi di rumah ibadah untuk mengamankan diri.

Akibat hantaman banjir, sejumlah rumah terendam dan mengalami kerusakan termasuk dibagian pagar. Selain rumah, pagar SDN 2 desa Balinggi jati juga ambruk dan digenangi air. Sehingga, tidak ada aktivitas belajar hari ini.

Untuk tumpukan kayu yang menumpuk di badan jalan di Desa Balinggi Jati katanya, pihaknya sudah melakukan konfirmasi dengan aparat TNI/Polri, Basarnas, dan sejumlah relawan melakukan pembersihan.

“Kalau kami dari BPBD sementara ini sedang melakukan kaji cepat,” kata dia.

Dia menambahkan, korban banjir yang rumah mereka rusak serta tergenag air, tidak bisa menyiapkan makanan, tentunya membutuhkan makanam siap saji.

“Namun, itu sementara kami koordinasikan dengan pimpinan mengenai teknis pelaksnaanya,” imbuhnya.(asw)

Pos terkait